Minggu, 14 Juni 2009

Core I7




Prosesor Intel Core i7 disebut-sebut prosesor tercepat di dunia saat ini. Namun teknologi yang ditawarkannya membuat prosesor berkode nama Nehalem ini hanya cocok bagi pengguna yang ‘gila’ kecepatan dan rela ‘membakar’ uang dalam jumlah besar.
Intel Core i7Belum tuntas pemahaman dan pengalaman kita soal prosesor Intel seperti Core2Duo, Core2Quad atau Intel Extreme sudah muncul lagi prosesor baru yang katanya tercepat di dunia, Core i7. Berita soal Core i7 sudah santer terdengar sejak Intel Developer’s Forum (IDF) tahun lalu. Beberapa reviewer bahkan beruntung bisa ‘mencoba’ apa yang ditawarkan Core i7 di Computex tahun ini. Intel kemudian meluncurkan secara resmi prosesor yang diberi kode Nehalem (nama sungai di Amerika) ini pertengahan November 2008.

Sejauh ini Intel meluncurkan tiga model Core i7 yang semuanya menggunakan 4 core CPU, Hyper-threading, 8MB L3 cache, dan dibuat dengan teknologi 45nm. Model yang pertama adalah Intel Core i7-965 Extreme Edition. Namanya menandakan prosesor ini dirancang untuk kecepatan maksimal, bisa di-overclock dan ditujukan bagi pemakai ‘kelas atas’. Harganya juga tidak tanggung-tanggung, US$999. Prosesor ini memiliki clock speed 3,2 GHz, dan cache level 3 sebesar 8 MB. Dua model lainnya dihargai jauh lebih murah daripada model Extreme Edition. Harga Intel Core i7-940 dipatok sebesar US$ 562, sedangkan Intel Core i7-920 sebesar US$ 284. Tentu saja kecepatannya berkurang. Intel Core i7-940 dan Intel Core i7-920 masing-masing memiliki clock speed 2,93 GHz dan 2,66 Ghz, meskipun kapasitas cache level tiga sama saja dengan model Extreme Edition.

Lalu keunggulan apa saja yang dibawa oleh Core i7 dibandingkan dengan prosesor-prosesor sebelumnya? Apakah komputer (motherboard) lama bisa menggunakannya? Apakah prosesor ini sudah layak dibeli sekarang khususnya bagi pengguna komputer kebanyakan? Ada banyak pertanyaan yang bisa kita ajukan. Namun tidak ada salahnya kalau kita melihat lebih dalam kemampuan prosesor terbaru ini agar bisa memutuskan dengan bijaksana.

Seperti kita ketahui, setelah prosesor Pentium III, Intel mengeluarkan prosesor Pentium 4 untuk desktop, workstation dan server serta Pentium M untuk notebook. Pada saat itu, Pentium 4 mendapat saingan hebat dari AMD Athlon.
Desain casing prosesor Intel Core i7

Desain casing prosesor Intel Core i7

AMD Athlon ternyata lebih unggul dari Pentium 4 karena AMD mengintegrasikan kontroler memori di Athlon 4 (HyperTransport). Sedangkan Intel masih bergantung pada kontroler memori di northbridge pada Pentium 4. Setinggi apapun Intel berhasil mendongkrak kecepatan Pentium 4, Athlon dengan clock lebih rendah dapat menyaingi bahkan melampaui kinerja prosesor produsen asal Santa Clara ini. Keunggulan AMD terus berlanjut hingga datangnya prosesor dual core: Pentium D dan Athlon X2. Posisi Intel mulai membaik setelah membawa desain Pentium M ke desktop dengan nama Core. Pasar kemudian berangsur-angsur beralih ke Intel setelah Intel meluncurkan Core2Duo, yang mempunyai dua ‘otak’ (core) dalam satu prosesor.

Nah, Core i7 merupakan prosesor yang masih berbasis Core2Duo namun dengan sejumlah perbaikan dan peningkatan. Salah satunya, kontroler memori yang sudah terintegrasi dengan prosesor (QuickPath Interconnect). Dampaknya, kinerja Core i7 meningkat sebanyak 20 hingga 30 % dibandingkan pendahulunya. Dengan mengintegrasikan kontroler memori ke prosesor, akses data ke memori lebih ‘pendek’. Selain itu, Core i7 mempunyai bukan dua, tetapi tiga channel memori DDR3 (artinya, komputer harus memiliki 3 keping memori DDR3 yang identik) dengan dukungan rating memori hingga DDR3-1333. Ini berarti, tiap prosesor Core i7 bisa mengakses data ke memori dengan bandwidth hingga 32 GB/sec.

Seandainya Intel masih menempatkan kontroler memori di northbridge, prosesor hanya dapat menggunakan bandwidth maksimum 12,8 GB/sec. Untuk saat ini, Intel memilih mengintegrasikan kontroler memori triple channel DDR3. Di masa depan, mereka berencana memperkenalkan Core i7 dengan kontroler memori dual channel DDR3. Sebab, saat ini pasar desktop dan notebook belum memerlukan kontroler memori triple channel.

Dalam dunia prosesor Intel, juga dikenal istilah cache. Sampai saat ini, Intel melengkapi prosesor mereka dengan cache besar agar tidak perlu mengakses kontroler memori di northbridge lewat Front Side Bus (FSB). Namun, dengan adanya Core i7, hal itu sebenarnya tidak perlu dilakukan lagi. Bandwidth cache L2 di prosesor Core2Duo dan Core2Quad saat ini sekitar 25 GB/sec. Sedangkan bandwidth memori yang dimiliki Core i7 adalah 32 GB/sec dan ini sudah mencukupi kebutuhan data prosesor.

Namun, Intel tetap mempertahankan penggunaan cache dengan satu alasan. Sebab, sebesar apapun bandwidth memori yang ada di prosesor Core i7, ada sebuah kelemahan saat prosesor membutuhkan data lebih cepat. Bila akses prosesor ke memori membutuhkan waktu sekitar 36 ns atau 96 cycle, akses ke cache L2 hanya memakan waktu 3,37 ns atau 9 cycle. Itu berarti cache L2 sepuluh kali lebih cepat daripada memori. Oleh karena itu, para desainer prosesor Intel tetap mempertahankan cache L1 dan L2. Ukuran cache L2 di Core i7 adalah 256 KB dan ukuran cache L1 untuk instruksi dan data, masing-masing 32 KB.

Sedangkan untuk ukuran cache L3, Intel mengintegrasikan cache L3 all inclusive dengan ukuran yang ‘setara’ dengan ukuran cache yang ada di prosesor Core2Quad. All inclusive berarti data sebanyak 1.280 KB yang disimpan di cache L3 adalah data yang berada di cache L1 dan L2 tiap core. Artinya, cache L3 hanya dapat memuat data ‘baru’ sekitar 6.912 KB.

Core i7 memang menawarkan sejumlah fitur yang menggiurkan namun dari segi harga belum begitu bersahabat dengan pengguna komputer kebanyakanFitur lain yang ada di Core i7 adalah tiap core bisa berjalan dengan kecepatan berbeda dengan core lain, seperti layaknya Phenom X4. Bahkan fitur power management Core i7 lebih baik dimana bila diperlukan, Core i7 bisa mematikan core yang tidak dibutuhkan. Selain itu, desain sirkuit transistor cache pun diubah menjadi lebih hemat daya. Semua perubahan ini menjanjikan penghematan daya lebih besar dan rasio performance/watt lebih tinggi daripada Core2Duo dan Core2Quad. Core i7 juga ‘mudah diubah’ sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan tiap pasar komputer: desktop, notebook, workstation, dan server. Fitur Hyper-Threading yang dulu digunakan dalam Pentium 4, kembali digunakan di Core i7. Dengan begitu seolah-olah Core i7 memiliki 8 core prosesor dalam satu prosesor.

Hal lain yang penting diketahui oleh pengguna komputer soal Core i7 adalah ukurannya yang lebih besar dari prosesor sebelumnya sehingga menggunakan soket baru LGA1366. Ini artinya, pengguna yang ingin menikmati Core i7 harus mengganti motherboard yang selama ini kebanyakan menggunakan soket LGA775. Pengintegrasian kontroler memori ke prosesor memiliki dampak lain yaitu harus mengganti prosesor (tidak hanya motherboard) bila suatu saat tersedia standar memori baru. Sedangkan chipset yang mendukung prosesor Intel Core i7 adalah Intel X58 Express chipset.

Rekomendasi
Core i7 memang menawarkan sejumlah fitur yang menggiurkan namun dari segi harga belum begitu bersahabat dengan pengguna komputer kebanyakan (mainstream). Untuk saat ini, Core i7 lebih ditujukan pada para hardware enthusiast yang haus mengejar produk dengan kinerja tinggi dan rela ‘membakar’ uang dalam jumlah besar. Sebab, agar bisa menggunakan Core i7 (clock speed 2,66 GHz dijual dengan harga 284 dolar), pengguna harus membeli motherboard baru dan minimal tiga keping memori DDR3 berkecepatan tinggi yang harganya masih mahal. Belum lagi, biaya tambahan dalam hal konsumsi listrik sekitar 20-30 % lebih tinggi saat komputer yang menggunakan prosesor Core i7 menyala tapi tidak digunakan (idle). Bagi pengguna komputer kebanyakan, menunggu hingga Intel mengeluarkan Core i7 versi ekonomis yang rencananya pada pertengahan 2009, adalah pilihan bijaksana.

Bagi anda yang telah membeli PC baru pada tahun 2008 sebaiknya anda tidak disarankan membeli yang baru, langkah upgrade akan lebih efisien untuk anda. Jangan berkecil hati karena anda masih dapat menikmati teknologi quad core, dan processor sejenis dengan bus yang lebih besar dan cache yang lebih besar, sambil menunggu turunnya harga berbagai periferal PC.

Bagi anda yang ingin membeli PC baru dan ingin menggunakan prosesor Intel, sebaiknya anda langsung beralih ke teknologi Core i7 ini (perhatikan dahulu kompabilitasnya jika anda ingin menggunakan Mac OSX), teknologi ini memungkinkan anda memiliki umur yang panjang untuk upgrade di waktu mendatang.
Bagi anda yang berencana menggunakan PC untuk aktivitas sehari-hari dengan kemampuan memadai, memilih Intel Core2Duo dan AMD Athlon X2 cukup bijaksana melihat processor ini diperkirakan harganya akan di bawah 200 dolar AS. Namun jika Anda memiliki budget lebih untuk processor (lebih dari 200 dolar) maka Intel Core2Quad atau AMD Phenom X4 akan memberikan kecepatan yang signifikan.

Sedangkan jika anda adalah seorang gamers atau yang membutuhkan komputasi dengan proses tingkat tinggi sekaligus dompet tebal, processor tercepat yang cocok untuk anda adalah processor seri Intel Core2Extreme atau Core i7-965 Extreme, yang merupakan processor tercepat yang pernah diciptakan intel. MLP (Berita Indonesia 63)

Apa Itu Front Side Bus (FSB)
Pada saat kita membeli motherboard dan prosesor kita disuguhi berbagai istilah seperti Front Side Bus, L2 cache dan L3 cache, dan sebagainya. Sebagai pengguna komputer kita perlu memahaminya. Pada suatu sistem komputer, terdapat ‘bus’ yang merupakan suatu sistem ‘perhubungan’ atau ‘penyambungan’ antar komponen komputer agar bisa berinteraksi satu sama lain. Contoh ‘bus’ pada sistem komputer ialah address bus, control bus, data bus dan Front Side Bus (FSB). FSB misalnya, bertugas membawa data dan perintah dari prosesor ke komponen komputer seperti hard disk, RAM, USB, PCI dan sebagainya. FSB menjadi tulang punggung lalu lintas data antara prosesor dan chipset pada motherboard yaitu northbridge dan southbridge. Apabila menyebut Front Side Bus speed (atau FSB), ia sebenarnya merujuk kepada kecepatan prosesor berinteraksi dengan RAM (memori) dan hardware lain dalam sistem komputer, contohnya 66Mhz, 100Mhz, 133Mhz hingga 1000Mhz. Konfigurasi antara FSB dan clock multiplier pada prosesor menentukan kecepatan prosesor. Katakan prosesor komputer anda beroperasi pada 800Mhz, maka kemungkinan prosesor anda beroperasi pada FSB sebesar 100Mhz, dan clock multiplier diset pada 8. Maka kecepatan prosesor adalah 100Mhz dikali dengan 8 menghasilkan 800Mhz. Dengan memanipulasi clock multiplier dan FSB, maka Anda bisa melakukan ‘overclock’, yaitu menaikkan kecepatan prosesor di atas kecepatan standar yang ditentukan produsen. Perubahan konfigurasi ini bisa dilakukan pada menu BIOS pada setiap sistem komputer. Prosesor terkini kebanyakan mempunyai L2 cache dan L3 cache yang disambungkan ke prosesor melalui back side bus. Kelebihan level cache adalah akses prosesor ke memori lebih cepat daripada melalui FSB.

0 komentar:

Posting Komentar