Minggu, 24 Mei 2009

Hack Jaringan LAN dengan KaHT

1.Pertama-tama anda harus tahu 2 program penting lalu downloadlah. Usaha yaa mencarinya..!! yaitu internet Maniac (Internet Maniac.exe) … Download Internet Maniac Berfungsi untuk mengetahui ip addreas client melalui computer name / hostname
KaHT (KaHt.exe) … Download program hacker KaHT Berfungsi sebagai program untuk menerobos ke computer server atau client Ingat hanya dengan 2 program diatas maka anda bersiap-siaplah menguasai warnet / kampus / kantor dan sebagainya, lho bagaimana bisa ? hehe Pertama kali anda periksa dahulu jaringan anda dengan melihat para hostname dengan 2 cara. Ingat hanya dengan 2 program diatas maka anda bersiap-siaplah menguasai warnet / kampus / kantor dan sebagainya, lho bagaimana bisa ? hehe Setelah
2 program diatas di download maka ekstractlah dahulu program tersebut, entah pake WINZIP atau pake apa.

Kalo udah di extract lalu pertama kali anda periksa dahulu jaringan anda dengan melihat para hostname dengan 2 cara. Untuk Windows XP Cara Pertama Masuk ke Start Lalu Search, lalu pilih computers or people lalu pilih A computer on the Network lalu langsung klik search maka akan segera muncul computer-komputer yang terkoneksi dalam jaringan. Untuk Windows 95/98/Me/2000 (kalau anda menemukan open port 135 di OS ini) Cara Pertama Masuk ke Start Lalu Search Lalu For Files or Folders lalu pada menu Search for other item pilihlah computers, lalu akan muncul Search for computer, maka langsung klik Search Now maka nama-nama computer akan muncul (Alternatif cara yang cepat dapat mengklik My Network Place / Network Neighboure saja)
Setelah loe dapetin sasaran computer yang mau di masukin / diremote maka loe langsung aja jalankan program Internet Maniac Masuklah ke Host Lookup lalu ketikkan nama computer / hostname lalu klik resolve, disini anda akan mendapat alamat ip computer tersebut. Dengan nomor ip ini maka anda sudah mengetahui sasaran computer yang akan di masuki. Setelah itu selesai maka kita tinggalkan program Internet Maniac, kita akan berlanjut dengan program KaHT, program ini akan didetect sebagai Trojan oleh antivirus, tapi abaikan saja, jangan di hapus / di karantina kalau terdetect, kalau perlu del aja antivirusnya, satu lagi, program KaHT bekerja dalam MS-DOS Mode jadi disini kemampuan anda menggunakan DOS sangat penting, tanpa kemampuan DOS maka anda tidak akan bisa banyak berbuat. Cara masuk DOS Mode Untuk Windows XP : Masuklah ke Start, All programs, Accessories lalu Command Prompt Untuk Windows 95/98/Me/NT/2000 Masuklah ke Start, Programs, Accessories lalu MS-DOS Prompt Setelah berhasil masuk DOS maka masuklah di directory program KaHT, masa seh bisa lupa tadi program diextract dimana, hehe, (Misal tadi di extract di C:\”"KaH) maka ketikkan “CD\”"KaHT” dan seterusnya. Langkahnya :
1. Unzip file Kaht.zip
2. Letakkan pada direktori yang anda suka.
3. Masuk ke direktori tempat file berada melalui text mode
4. Tentukan sasaran pc yang akan di hacking missal IP : 192.168.30.3
Kaht 192.168.30.1 192.168.30.3Jika hacking anda berhasil akan tampil pada command line kira-kira sbb:
——————————————————————————–
KAHT II - MASSIVE RPC EXPLOIT dst
——————————————————————————–
[+] Target: 192.168.30.1-192.168.30.3 with 50 Treads
[+] Attacking Port:135. Remote Shell at port:36388
[+] Scan In Progress……- Connecting to 192.168.30.3Sending Exploit to a [Win2k] Server
- Connectando con la Shell Remote
dst……..
C:WINNTsystem32>
Anda bisa bebas di computer sasaran, mau edit atau di delete pun bisa, hehe Nah kalo udah begini kita bisa berkreasi : Pingin biaya warnet kita lebih murah ? gampang masuk aja di billing server, ketik Time, ganti aja waktunya, tapi jangan banyak-banyak apalagi minus nanti ketahuan ama operator warnetnya, hehe.
Memata-matai anak yang sedang chatting pakek MiRC di satu warnet / kampus / kantor / lainnya, cari program MiRC yang digunakan dalam computer tersebut, biasanya seh di C:\”"Program Files\”"MiRC, buka file MiRC.INI, lalu Log IRC di On kan saja dan kalo mau lihat isi chattingan teman kita itu cukup lewat “/logs” maksudnya kalau tadi di C:\”"program Files\”"MiRC program MiRCnya maka cukup masuk aja di C:\”"Program Files\”"MiRC\”"Logs nanti disitu ada file-file log hasil chattingan dia walaupun dia sedang online tetep aja terekam, hehe, kalo mau mastiin dia makek nick apa, gampang banget bisa jalanin aja MiRCnya atau periksa di MiRC.INI, gampangkan. Apalagi nih, Bikin computer itu rusak, lebih baik jangan, tapi sebenere bisa lho, delete aja file-file systemnya, hehe. Diatas cuman kreasi dikit aja, loe bisa aja memanfaatkannya jauh lebih bermanfaat dari pada diatas Tujuan dari tutorial ini untuk anda yang sering menggunakan komputer dengan Windows 2000 dan XP dijaringan agar lebih waspada terhadap berbagai tindakan usil dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.. 5.Membuat akses administrator Windows untuk kita lewat komputer lain Kita ingin membuat administrator Windows XP/2000 di komputer lain melalui LAN ? sangat mudah, caranya masuklah ke komputer tujuan dengan program kaht yang sudah diajarkan diatas, lalu kita akan mencoba beberapa trik.
Melihat akses guest dan administrator di Windows
Ketik : net user
Melihat aktif tidaknya guest di WindowsKetik : net user guest
Membuat akses guest menjadi Administrator dengan perintah :Ketik : net localgroup Administrators Guest /add
Membuat akses adminstrator sendiri :
1. Ketik : net user /add
2. Ketik : net localgroup Administrators /add
Menghapus akses administrator
Ketik : net localgroup Users /delete

Baca Selengkapnya......

Macam-Macam Operating System

Kali ini saya akan mencoba mengulas tentang beberapa dari penjelasan Sistem Operasi dan perkembangannya, jadi silahkan di baca aja.

Antara lain :
1. Sistem Operasi Linux
2. Sistem Operasi Macintosh
3. Sistem Operasi Mandrake Linux
4. Sistem Operasi MenuetOS
5. Sistem operasi Minix
6. Sistem Operasi MorphOS
7. Sistem Operasi MS-Dos
8. Sistem Operasi MVS
9. Sistem Operasi NetBSD
10. Sistem Operasi Netware
11. Sistem Operasi AIX (Advanced Interactive eXecutive)
12. Sistem Operasi AmigaOS
13. AtheOS Operating System
14. CP/M (Control Program/Monitor)
15. Sistem Operasi Darwin
16. Debian Linux


1. Sistem Operasi Linux

Linux (diucapkan lɪnəks atau /lɪnʊks) adalah nama yang diberikan kepada sistem operasi komputer bertipe Unix. Linux merupakan salah satu contoh hasil pengembangan perangkat lunak bebas dan sumber terbuka utama. Seperti perangkat lunak bebas dan sumber terbuka lainnya pada umumnya, kode sumber Linux dapat dimodifikasi, digunakan dan didistribusikan kembali secara bebas oleh siapapun.

Nama "Linux" berasal dari nama kernelnya (kernel Linux), yang dibuat tahun 1991 oleh Linus Torvalds. Sistemnya, peralatan sistem dan pustakanya umumnya berasal dari sistem operasi GNU, yang diumumkan tahun 1983 oleh Richard Stallman. Kontribusi GNU adalah dasar dari munculnya nama alternatif GNU/Linux.
Linux telah lama dikenal untuk penggunaannya di server, dan didukung oleh perusahaan-perusahaan komputer ternama seperti Dell, Hewlett-Packard, IBM, Novell, Oracle Corporation, Red Hat, dan Sun Microsystems. Linux digunakan sebagai sistem operasi di berbagai macam jenis perangkat keras komputer, termasuk komputer desktop, superkomputer, dan sistem benam seperti pembaca buku elektronik, sistem permainan video (PlayStation 2, PlayStation 3 dan XBox), telepon genggam dan router.

Para pengamat teknologi informatika beranggapan kesuksesan Linux dikarenakan Linux tidak bergantung kepada vendor (vendor independence), biaya operasional yang rendah, dan kompatibilitas yang tinggi dibandingkan versi UNIX tak bebas, serta faktor keamanan dan kestabilannya yang tinggi dibandingkan dengan sistem operasi lainnya seperti Microsoft Windows. Ciri-ciri ini juga menjadi bukti atas keunggulan model pengembangan perangkat lunak sumber terbuka (opensource software).

Sistem operasi Linux yang dikenal dengan istilah distribusi Linux (Linux distribution) atau distro Linux umumnya sudah termasuk perangkat-perangkat lunak pendukung seperti server web, bahasa pemrograman, basisdata, tampilan desktop (desktop environment) (seperti GNOME dan KDE), dan paket aplikasi perkantoran (office suite) seperti OpenOffice.org, KOffice, Abiword, dan Gnumeric.

Sejarah

Sistem operasi Unix dikembangkan dan diimplementasikan pada tahun 1960-an dan pertama kali dirilis pada 1970. Faktor ketersediaannya dan kompatibilitasnya yang tinggi menyebabkannya dapat digunakan, disalin dan dimodifikasi secara luas oleh institusi-institusi akademis dan pada pebisnis.

Proyek GNU yang mulai pada 1984 memiliki tujuan untuk membuat sebuah sistem operasi yang kompatibel dengan Unix dan lengkap dan secara total terdiri atas perangkat lunak bebas. Tahun 1985, Richard Stallman mendirikan Yayasan Perangkat Lunak Bebas dan mengembangkan Lisensi Publik Umum GNU (GNU General Public License atau GNU GPL). Kebanyakan program yang dibutuhkan oleh sebuah sistem operasi (seperti pustaka, kompiler, penyunting teks, shell Unix dan sistem jendela) diselesaikan pada awal tahun 1990-an, walaupun elemen-elemen tingkat rendah seperti device driver, jurik dan kernel masih belum selesai pada saat itu. Linus Torvalds pernah berkata bahwa jika kernel GNU sudah tersedia pada saat itu (1991), dia tidak akan memutuskan untuk menulis versinya sendiri.

Disain

Linux merupakan sistem operasi bertipe Unix modular. Linux memiliki banyak disain yang berasal dari disain dasar Unix yang dikembangkan dalam kurun waktu 1970-an hingga 1980-an. Linux menggunakan sebuah kernel monolitik, kernel Linux yang menangani kontrol proses, jaringan, periferal dan pengaksesan sistem berkas. Device driver telah terintegrasi ke dalam kernel.

Banyak fungsi-fungsi tingkat tinggi di Linux ditangani oleh proyek-proyek terpisah yang berintegrasi dengan kernel. Userland GNU merupakan sebuah bagian penting dari sistem Linux yang menyediakan shell dan peralatan-peralatan yang menangani banyak fungsi-fungsi dasar sistem operasi. Di atas kernel, peralatan-peralatan ini membentuk sebuah sistem Linux lengkap dengan sebuah antarmuka pengguna grafis yang dapat digunakan, umumnya berjalan di atas X Window System.

Antarmuka pengguna

Linux dapat dikendalikan oleh satu atau lebih antarmuka baris perintah (command line interface atau CLI) berbasis teks, antarmuka pengguna grafis (graphical user interface atau GUI, yang umumnya merupakan konfigurasi bawaan untuk versi desktop).

Pada komputer meja, GNOME, KDE dan Xfce merupakan antarmuka pengguna yang paling populer, walaupun terdapat sejumlah varian antarmuka pengguna. Antarmuka pengguna yang paling populer berjalan di atas X Window System (X), yang menyediakan transparansi jaringan yang memperolehkan sebuah aplikasi grafis berjalan di atas satu mesin tetapi ditampilkan dan dikontrol di mesin yang lain.

GUI yang lain memiliki X window manager seperti FVWM, Enlightenment, Fluxbox dan Window Maker. Manajer jendela menyediakan kontrol untuk penempatan dan penampilan dari jendela-jendela aplikasi individual serta interaksi dengan sistem jendela X.

Sebuah sistem Linux umumnya menyediakan sebuah antarmuka baris perintah lewat sebuah shell, yang merupakan cara tradisional untuk berinteraksi dengan sebuah sistem Unix. Sebuah distro Linux yang dikhususkan untuk lingkungan peladen mungkin hanya memiliki CLI sebagai satu-satunya antarmuka. Sebuah sistem yang tidak memiliki monitor hanya dapat dikontrol melalui baris perintah lewat protokol seperti SSH atau telnet.

Kebanyakan komponen tingkat rendah Linux, termasuk GNU Userland, menggunakan CLI secara ekslusif. CLI cocok untuk digunakan pada lingkungan otomasi tugas-tugas yang repetitif atau tertunda, dan menyediakan komunikasi inter-proses yang sangat sederhana. Sebuah program emulator terminal grafis sering digunakan untuk mengakses CLI dari sebuah Linux desktop.

Pengembangan

Sebuah ringkasan sejarah sistem operasi-sistem operasi bertipe Unix menunjukkan asal usul Linux. Perhatikan walaupun memiliki konsep dan disain arsitektur yang sama, Linux tidak memiliki kode sumber yang tidak bebas seperti halnya Unix atau Minix.Perbedaan utama antara Linux dan sistem operasi populer lainnya terletak pada kernel Linux dan komponen-komponennya yang bebas dan terbuka. Linux bukan satu-satunya sistem operasi dalam kategori tersebut, walaupun demikian Linux adalah contoh terbaik dan terbanyak digunakan. Beberapa lisensi perangkat lunak bebas dan sumber terbuka berdasarkan prinsip-prinsip copyleft, sebuah konsep yang menganut prinsip: karya yang dihasilkan dari bagian copyleft harus juga merupakan copyleft. Lisensi perangkat lunak bebas yang paling umum, GNU GPL, adalah sebuah bentuk copyleft, dan digunakan oleh kernel Linux dan komponen-komponen dari proyek GNU.

Sistem Linux berkaitan erat dengan standar-standar POSIX, SUS, ISO dan ANSI. Akan tetapi, baru distribusi Linux-FT saja yang mendapatkan sertifikasi POSIX.1.

Proyek-proyek perangkat lunak bebas, walaupun dikembangkan dalam bentuk kolaborasi, sering dirilis secara terpisah. Akan tetapi, dikarenakan lisensi-lisensi perangkat lunak bebas secara eksplisit mengijinkan distribusi ulang, terdapat proyek-proyek yang bertujuan untuk mengumpulkan perangkat lunak-perangkat lunak tersebut dan menjadikannya tersedia dalam waktu bersamaan dalam suatu bentuk yang dinamakan distribusi Linux.

Sebuah distribusi Linux, yang umum disebut dengan "distro", adalah sebuah proyek yang bertujuan untuk mengatur sebuah kumpulan perangkat lunak berbasis Linux dan memfasilitasi instalasi dari sebuah sistem operasi Linux. Distribusi-distribusi Linux ditangani oleh individu, tim, organisasi sukarelawan dan entitas komersial. Distribusi Linux memiliki perangkat lunak sistem dan aplikasi dalam bentuk paket-paket dan perangkat lunak yang spesifik dirancang untuk instalasi dan konfigurasi sistem. Perangkat lunak tersebut juga bertanggung jawab dalam pemutakhiran paket. Sebuah Distribusi Linux bertanggung jawab atas konfigurasi bawaan, sistem keamanan dan integrasi secara umum dari paket-paket perangkat lunak sistem Linux.

Komunitas

Sebuah sesi baris perintah menggunakan bash.Linux dikendalikan oleh pengembang dan komunitas penggunanya. Beberapa vendor mengembangkan dan mendanai distribusi mereka sendiri dengan dasar kesukarelaan. Debian merupakan contoh yang bagus. Yang lain memiliki versi komunitas dari versi komersialnya seperti yang Red Hat lakukan dengan Fedora.

Di banyak kota dan wilayah, asosiasi lokal yang dikenal dengan nama Kelompok Pengguna Linux (Linux Users Group atau LUG) mempromosikan Linux dengan mengadakan pertemuan, demonstrasi, pelatihan, dukungan teknis dan instalasi sistem operasi Linux secara gratis. Ada banyak juga komunitas Internet yang menyediakan dukungan terhadap pengembang dan pengguna Linux. Banyak proyek distribusi dan perangkat lunak sumber terbuka yang memiliki ruang percakapan IRC atau newsgroup. Forum daring merupakan bentuk lain untuk mendapatkan dukungan, contoh: LinuxQuestions.org dan forum Gentoo. Distribusi Linux memiliki dengan pembagian topik seperti penggunaan atau pengembangan.

Ada beberapa situs web teknologi yang berfokuskan kepada Linux. Linux Weekly News adalah sebuah cernaan mingguan dari berita-berita yang berkaitan dengan Linux. Sementara itu Linux Journal merupakan majalah Linux daring yang dirilis setiap bulan. Slashdot adalah situs web berita yang berhubungan dengan teknologi yang memiliki banyak berita tentang Linux dan perangkat lunak bebas. Groklaw memiliki berita mendalam tentang kemajuan Linux dan memiliki banyak artikel yang berhubungan dengan kernel Linux serta hubungannya dengan GNU dalam proyek GNU. Majalah Linux cetakan umumnya memiliki cakram sampul yang memuat perangkat lunak atau bahkan distribusi Linux lengkap.

Walaupun Linux secara umum tersedia secara gratis, beberapa perusahaan besar menjalani model bisnis yang terdiri dari penjualan, dukungan dan kontribusi terhadap Linux dan perangkat lunak bebas; ini termasuk Dell, IBM, HP, Sun Microsystems, Novell, dan Red Hat. Lisensi perangkat lunak bebas di mana digunakan Linux secara eksplisit mengakomodasi komersialisasi; hubungan antara Linux dan vendor-vendor individual dapat dilihat sebagai suatu simbiosis. Satu model bisnis yang umum dari pemasok komersial yaitu dengan mengenakan biaya atas dukungan khususnya terhadap pengguna-pengguna kalangan bisnis. Sejumlah perusahaan menawarkan versi bisnis dari distribusi Linux mereka, antara lain berupa dukungan atas paket-paket tak bebas dan alat bantu untuk mengatur sejumlah besar instalasi atau untuk memudahkan tugas-tugas administratif. Model bisnis yang lain adalah dengan memberikan perangkat lunak secara gratis untuk penjualan perangkat keras.

Pemrograman di Linux

Kebanyakan distribusi Linux mendukung banyak bahasa pemrograman. Koleksi peralatan untuk membangun aplikasi dan program-program sistem operasi yang umum terdapat di dalam GNU toolchain, yang terdiri atas GNU Compiler Collection (GCC) dan GNU build system. GCC menyediakan kompilator untuk Ada, C, C++, Java, gambas dan Fortran. Kernel Linux sendiri ditulis untuk dapat dikompilasi oleh GCC. Kompilator tak bebas (proprietary) untuk Linux antara lain adalah Intel C++ Compiler dan IBM XL C/C++ Compiler.

Kebanyakan distribusi juga memiliki dukungan untuk Perl, Ruby, Python dan bahasa pemrograman dinamis lainnya. Contoh bahasa pemrograman yang tidak umum tetapi tetap mendapat dukungan di Linux antara lain adalah C# dengan proyek Mono yang disponsori oleh Novell, dan Scheme. Sejumlah Java Virtual Machine dan peralatan pengembang jalan di Linux termasuk Sun Microsystems JVM (HotSpot), dan J2SE RE IBM, serta proyek-proyek sumber terbuka lainnya seperti Kaffe. Dua kerangka kerja utama untuk pengembangan aplikasi grafis di Linux adalah GNOME dan KDE. Proyek-proyek ini berbasiskan GTK+ dan Qt. Keduanya mendukung beragam bahasa pemrograman. Untuk Integrated development environment terdapat Anjuta, Code::Blocks, Eclipse, KDevelop, Lazarus, MonoDevelop, NetBeans, dan Omnis Studio, sedangkan penyunting teks yang telah lama tersedia adalah Vim dan Emacs.

Penggunaan

Sebagian besar distribusi Linux didisain untuk penggunaan umum di komputer meja dan peladen, tetapi terdapat distribusi yang dikhususkan untuk tujuan dan lingkungan yang berbeda yang tergantung kepada dukungan arsitektur komputer, sistem benam, stabilitas, keamanan, lokalisasi ke wilayah atau bahasa tertentu, kelompok pengguna tertentu, dukungan aplikasi waktu nyata, atau lingkungan desktop tertentu. Beberapa distribusi bahkan mengikutkan hanya perangkat lunak bebas. Sekarang ini ada sekitar tiga ratus distribusi yang secara aktif dikembangkan, dengan sekitar selusin distribusi yang menjadi terpopuler untuk penggunaan secara umum.

Linux adalah sistem operasi yang di-porting secara luas. Kernel Linux awalnya didisain hanya untuk mikroprosesor Intel 80386, sekarang kernel Linux telah jalan di beragam arsitektur komputer antara lain di perangkat hand-held iPAQ berbasis ARM, komputer mainframe IBM System z9, dari peralatan berupa telepon bergerak hingga superkomputer. Terdapat distribusi yang dikhususkan untuk sejumlah kecil arsitektur. Fork kernel ELKS dapat dijalankan di mikroprosesor 16-bit Intel 8086 atau Intel 80286, sementara fork kernel µClinux dapat dijalankan di atas sistem yang tidak memiliki sebuah unit manajemen memori.

Komputer meja

Walaupun masih terdapat kekurangan dalam hal porting Linux untuk beberapa perangkat lunak Mac OS X dan Microsoft Windows untuk domain seperti desktop publishing dan audio profesional, aplikasi yang secara kasar sama dengan aplikasi-aplikasi untuk Mac dan Windows tersebut tersedia di Linux.

Kebanyakan distribusi Linux menyediakan sebuah program untuk melihat daftar ribuan perangkat lunak bebas yang telah diuji dan dikonfigurasi untuk sebuah distribusi yang spesifik. Program-program bebas ini dapat diunduh dan diinstal dengan satu klik tetikus dan sebuah tanda tangan digital menjamin bahwa tidak ada seorangpun yang menambahkan virus atau spyware ke program-program tersebut.

Banyak perangkat lunak bebas yang populer di Windows seperti Pidgin, Mozilla Firefox, Openoffice.org dan GIMP. Jumlah perangkat lunak berbayar di Linux juga semakin bertambah seperti Adobe Flash Player, Acrobat Reader, Matlab, Nero Burning ROM, Opera, RealPlayer, dan Skype. Dalam animasi dan efek visual, terdapat juga perangkat lunak di Linux seperti halnya Windows seperti AutoDesk Maya, Softimage XSI dan Apple Shake. CrossOver merupakan perangkat lunak berbayar berbasis proyek sumber terbuka Wine yang dapat menjalankan versi lama dari Microsoft Office dan Adobe Photoshop. Microsoft Office 2007 dan Adobe Photoshop CS3 diketahui dapat dijalankan

Hak cipta dan Merek Dagang

Linux kernel dan kebanyakan perangkat lunak GNU menggunakan GNU General Public License (GPL) sebagai basis lisensinya. GPL mengharuskan siapapun yang mendistribusikan kernel linux harus membuat kode sumber (dan semua modifikasi atas itu) tersedia bagi pengguna dengan kriteria yang sama. Tahun 1997, Linus Torvald menyatakan, “Menjadikan Linux berbasis GPL sungguh merupakan hal terbaik yang pernah saya lakukan.” Komponen penting lain dalam sistem Linux diijinkan menggunakan lisensi selain dari GPL; banyak pustaka menggunakan GNU Lesser General Public License (LGPL), varian GPL yang lebih moderat, dan sistem X Window System menggunakan MIT License.

Linus Torvald telah menyatakan ke khayalak umum bahwa ia tidak akan memindahkan lisensi kernel Linux yang saat ini menggunakan GPL versi 2 ke GPL versi 3, yang ditembangkan pada pertengahan tahun 2007, dengan alasan beberapa ketentuan yang terdapat pada lisensi baru tersebut melarang penggunaan perangkat lunak dalam manajemen hak digital (Inggris: Digital rights management).

Penelitian yang dilakukan pada tahun 2001 terhadap Red Hat Linux 7.1 menemukan bahwa distro perangkat lunak tersebut terdiri atas 30 juta baris kode. Dengan menggunakan algoritma model biaya konstruktif (Inggris:Constructive Cost Model), penelitian itu memperkirakan bahwa distro tersebut membutuhkan waktu kira-kira delapan ribu tahun kerja untuk mengembangkannya. Menurut penelitian tersebut, jika semua elemen dari perangkat lunak tersebut dikembangkan dengan cara konvensional dalam artian sebagai perangkat lunak tertutup, pengembangan distro tersebut akan menelan biaya sebesar 1,08 miliar dolar (basis nilai tukar dolar tahun 2000) untuk dikembangkan di Amerika Serikat.

Kebanyakan dari kode (71%) ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman C, namun banyak bahasa lainnya juga ikut terlibat seperti C++, Assembly, Perl, Python, Fortran, dan berbagai bahasa skrip lain. Lebih dari separuh dari seluruh kode dilisensikan di bawah naungan GPL. Kernel linux itu sendiri terdiri atas 2,4 juta baris kode, atau sekitar 8% dari total keseluruhan.

Penelitian lainnya menghasilkan analisis yang sama terhadap distro Debian GNU/Linux versi 4.0. Distro tersebut terdiri atas lebih dari 283 juta baris kode, dan penelitian tersebut memperkirakan biaya pengembangan yang dibutuhkan sebesar 5,4 miliar euro jika dikembangkan sebagai perangkat linak tertutup.

Di Amerika Serikat, Linux merupakan merek dagang (SN: 1916230) yang dimiliki oleh Linus Torvalds. Linux terdaftar sebagai "Program sistem operasi komputer bagi penggunaan komputer dan operasi". Merek dagang ini didaftarkan setelah ada suatu kejadian di mana seorang pemalsu bernama William R Della Croce Jr mulai mengirim surat kepada para distributor Linux dan megklaim trademark Linux adalah hakmiliknya serta meminta royalti sebanyak 10% dari mereka. Para distributor Linux mulai mendorong agar trademark yang asli diberikan kepada Linus Torvalds. Pemberian lisensi trademark Linux sekarang dibawah pengawasan Linux Mark Institute.


Distribusi Linux

Terdapat banyak distribusi Linux (lebih dikenali sebagai distro) yang dibuat oleh individu, grup, atau lembaga lain. Masing-masing disertakan dengan program sistem dan program aplikasi tambahan, di samping menyertakan suatu program yang memasang keseluruhan sistem di komputer (installer program).

Inti di setiap distribusi Linux adalah kernel, koleksi program dari proyek GNU (atau proyek lain), cangkang (shell), dan aturcara utilitas seperti pustaka (libraries), kompilator, dan penyunting (editor). Kebanyakan sistem juga menyertakan aturcara dan utilitas yang bukan-GNU. Bagaimanapun, utilitas tersebut dapat dipisahkan dan sistem ala UNIX masih tersedia. Beberapa contoh adalah aturcara dan utiliti dari BSD dan sistem grafik-X (X-Window System). X menyediakan antarmuka grafis (GUI) yang umum untuk Linux.

Contoh-contoh distribusi Linux :
Ubuntu dan derivatifnya : Ubuntu Muslim Edition Kubuntu, Xubuntu, Edubuntu,
GoBuntu
SuSE
Fedora
Mandriva
Slackware
Debian
PCLinuxOS
Knoppix
Xandros

Aplikasi Sistem Operasi Linux

Pengguna Linux, yang pada umumnya memasang dan melakukan sendiri konfigurasi terhadap sistem, lebih cenderung mengerti teknologi dibanding pengguna Microsoft Windows atau Mac OS. Mereka sering disebut hacker atau geek. Namun stereotipe ini semakin berkurang dengan peningkatan sifat ramah-pengguna Linux dan makin luasnya pengguna distribusi. Linux telah membuat pencapaian yang cukup baik dalam pasaran komputer server dan komputer tujuan khusus, seperti mesin render gambar dan server web. Linux juga mulai populer dalam pasaran komputer desktop.

Linux merupakan asas kepada kombinasi program-server LAMP, kependekan dari Linux, Apache, MySQL, Perl/PHP/Python. LAMP telah mencapai popularitas yang luas di kalangan pengembang Web.

Linux juga sering digunakan sebagai sistem operasi embeded. Biaya pengadaan Linux yang murah memungkinkan penggunaannya dalam peralatan seperti simputer, yaitu komputer berbiaya rendah yang ditujukan pada penduduk berpendapatan rendah di Negara-negara berkembang.

Dengan lingkungan desktop seperti KDE dan GNOME, Linux menawarkan antarmuka pengguna yang lebih menyerupai Apple Macintosh atau Microsoft Windows daripada antarmuka baris teks seperti Unix. Oleh karena itu, lebih banyak program grafik dapat ditemui pada Linux yang menawarkan berbagai fungsi yang ada pada utilitas komersil.


Pasar serta kemudahan pemakaian

Saat ini, linux yang pada awalnya hanya merupakan sistem operasi yang digunakan oleh peminat komputer, telah menjadi sistem yang lebih mudah digunakan (user-friendly), dilengkapi dengan antarmuka grafis dan ketersediaan berbagai macam aplikasi yang lebih mirip dengan sistem operasi lainnya, daripada hanya sebatas baris perintah Unix. Namun kesan ini telah menimbulkan banyak kritikan, termasuk dari pendukung Linux. Mereka berpendapat bahwa Linux dan proyek program bebas masih belum mencapai faktor "kemudahanan dalam pemakaian" yang memuaskan. Persoalan tentang kemudahan Linux dibanding Windows atau Macintosh masih menjadi isu perdebatan yang hangat. Pasaran Linux pada segmen komputer meja masih lebih kecil namun semakin berkembang. Menurut Lembaga Penyelidikan Pasaran IDC, besar pasaran Linux pada tahun 2002 adalah 25% pada segmen server, dan 2.8% pada segmen pasar Komputer pribadi.

Bagi mereka yang terbiasa menggunakan Windows atau Macintosh, Linux mungkin terasa lebih sukar, hal ini disebabkan karena perbedaan dalam melakukan berbagai kerja komputer. Dan lagi, pengguna perlu mengganti program yang sering mereka gunakan dengan program lain sebagai pengganti bila program tersebut tidak didapati dalam Linux (atau pilihan yang agak terbatas, misalnya permainan komputer). Faktor lain adalah sifat keraguraguan pengguna untuk melepaskan sistem operasi mereka yang biasa mereka pergunakan (banyak pengguna masih menggunakan Windows). Selain itu, kebanyakan komputer baru telah dilengkapi dengan sistem operasi Windows siap pakai (preinstalled). Faktor-faktor ini menyebabkan perkembangan Linux yang agak lambat.

Walau bagaimanapun, kelebihan Linux seperti biaya rendah, sekuritas yang lebih aman, dan tidak bergantung pada vendor, telah meningkatkan penggunaan yang luas di kalangan korporasi dan perkantoran. Dalam situasi ini, halangan yang disebut di atas dapat dikurangi karena hanya aplikasi/utiliti yang terbatas digunakan, serta administrasi dan konfigurasi komputer (administration) dikendalikan oleh sekumpulan pekerja pakar IT yang sedikit.

Terdapat berbagai kajian yang dilakukan terbatas biaya serta kemudahanan Linux. Relevantive (sebuah lembaga berpusat di Berlin, yang mengkhususkan diri dalam riset lembaga tentang kemudahan program, serta servis web) telah membuat kesimpulan bahawa ke-dapatpakai-an Linux dalam pekerjaan dengan menggunakan komputer meja adalah hampir sama dengan Windows XP. Bagaimanapun, kajian oleh IDC (yang dibiayai oleh Microsoft) mengklaim bahwa Linux mempunyai biaya pemilikan (Total Cost of Ownership) yang lebih tinggi dibanding Windows.

Linux juga sering dikritik karena jadwal penembangannya yang tidak dapat diduga. Secara langsung, menyebabkan minat penggunaan linux pada lapisan pengguna Enterprise lebih kecil dibandingkan sistem operasi lain (Sumber:Marcinkowski, 2003). Disamping itu, ragam pilihan distribusi Linux yang cukup banyak juga dikatakan membingungkan konsumer, dan vendor program.


Instalasi

Proses instalasi Linux yang sukar seringkali menjadi penghalang bagi pengguna baru, namun proses ini sekarang sudah menjadi lebih mudah. Dengan penerimaan Linux oleh beberapa pabrikan komputer pribadi besar, komputer terpasang (built up) dengan distribusi Linux siap pakai saat ini banyak tersedia. Selain itu, terdapat juga distribusi Linux yang dapat dijalankan (boot) secara langsung dari cakram optik (CD) tanpa perlu diinstalasi ke cakram keras (hard disk); hal ini dikenal dengan istilah Live CD. Contoh distribusi dalam bentuk Live CD adalah Knoppix/Gnoppix, Kubuntu/Ubuntu dan Gentoo. Saat ini hampir semua distribusi Linux menyediakan versi Live CD untuk produknya. ISO image untuk cakram optik untuk distribusi Linux tersebut biasanya dapat diunduh dari Internet, dibakar ke CD, dan selanjutnya dapat digunakan sebagai CD yang siap untuk proses boot.

Instalasi Linux juga merupakan instalasi berupa suite, yaitu dimana penginstalasian tersebut secara otomatis menginstalasi program-program standar, seperti pemutar MP3, Office Suite, dan pengolah gambar.


Konfigurasi

Konfigurasi setelan Linux dan aplikasi di atasnya banyak yang dilakukan lewat berkas teks di direktori /etc. Pada perkembangan selanjutnya, utilitas seperti Linuxconf dan GNOME System Tools memudahkan pekerjaan ini lewat antarmuka grafik. Kendati demikian, baris perintah (command line) tetap merupakan cara yang paling umum digunakan.


Dukungan

Dukungan bagi Linux biasanya didapatkan melalui peer(dalam konteks ini maksudnya kelompok pengguna linux/KPLI) - pengguna Linux lain di dalam forum internet, IRC, newsgroup dan mailing list. Kelompok Pengguna Linux (LUG, Linux User Group) telah didirikan di seluruh dunia untuk membantu pengguna lokal, pengguna baru, dan pengguna berpengalaman. Di Indonesia kelompok ini tergabung dalam KPLI daerah seperti KPLI Jakarta, KPLI Bandung, KPLI Jogja dan masih banyak lainnya. Bantuan termasuk instalasi, penggunaan, pengadaan serta menggalakkan pengembangan sistem Linux.

Dukungan resmi Linux di Indonesia dapat diperoleh di Linux User Group (LUG) Indonesia atau http://www.lugi.or.id atau http://www.infolinux.or.id

Dukungan komersil bagi distribusi Linux secara umum menggunakan model bisnis dengan menyediakan dukungan teknis. Dukungan pihak ketiga juga sudah tersedia.


Skala Usaha Pembangunan Linux

Sebuah studi (More Than a Gigabuck: Estimating GNU/Linux's Size) Terhadap Red Hat Linux 7.1 menemukan bahwa distribusi ini berisi 30 juta baris kode sumber (‘’source lines of code (SLOC)’’). Menggunakan model biaya COCOMO studi ini menunjukan bahwa distribusi ini memerlukan waktu pengembangan sebanyak 8000 tahun, apabila software ini di kembangkan dengan cara proprietary konvensional. Dan akan menghabiskan sekitar 1.08 miliar dolar (dolar tahun 2000) untuk dikembangkan di Amerika Serikat.

Mayoritas dari kode (71%) ditulis dalam C, namun banyak bahasa lain digunakan, termasuk C++ shell scripts, Lisp, assembly language, Perl, Fortran dan Python.

Sekitar setengah dari kodenya di lisensikan di bawah GPL.

Kernel Linux mengandung 2.4 juta baris kode, atau sekitar 8% dari total kode yang dipakai dalam sebuah distribusi/distro. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas dari distribusi Linux terdiri dari kode yang tidak terkandung dalam Kernel Linux.


"GNU/Linux"

GNU adalah singkatan dari GNU's Not Unix.

Disebabkan utiliti-utiliti dari proyek sistem operasi bebas GNU - tanpa ini sistem Linux tidak akan menyerupai sistem Unix dalam perspektif pengguna - Richard Stallman dari GNU/FSF memohon agar kombinasi sistem (proyek GNU dan kernel Linux), disebut sebagai "GNU/Linux". Pengguna distribusi Linux dari proyek Debian lebih cenderung menggunakan nama tersebut. Kebanyakan pengguna lebih mudah menggunakan istilah "Linux".


Tindakan Undang-undang (Litigasi)

Artikel utama: SCO Vs IBM Pada bulan Maret 2003, Grup SCO (SCOG - SCO Group) telah mengeluarkan gugatan terhadap IBM yang mengklaim bahwa IBM telah memasukkan sebagin besar dari bahan intelektual milik SCOG (kode sumber) ke dalam kernel Linux, di mana hal ini merupakan pelanggaran terhadap lisensi IBM untuk menggunakan UNIX. Disebutkan bahwa lisensi tersebut dipegang oleh Kelompok SCO. Tambahan lagi, Kelompok SCO juga telah mengirim surat kepada beberapa lembaga dan memberi ancaman tentang penggunaan Linux tanpa lisensi dari kelompok SCO akan menerima tindakan dari mereka. Kelompok SCO juga mengeluarkan pernyataan pada media massa bahwa mereka akan menggugat pengguna Linux selanjutnya. Kontroversi ini telah mencetus beberapa kecaman oleh Kelompok SCO terhadap Novell, DaimlerChrysler, dan AutoZone, selain gugatan balik oleh Red Hat dan pihak lain terhadap SCOG.

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Linux


2. Sistem Operasi Macintosh

Mac OS adalah sistem operasi untuk komputer keluaran Apple yang biasa disebut Mac atau Macintosh. Mac OS merupakan sistem pengoperasian pertama yang menggunakan antarmuka pengguna grafis(GUI). Sistem operasi sebelumnya adalah Mac OS X versi 10.4 (Tiger). Kemudian oktober 2007 diluncurkan versi 10.5 (Leopard).


Sejarah

MacOS ditemukan pada tahun 1984 oleh peneliti Xerox PARC. Tetapi Applel ah yang mempopulerkan dan belakangan diikuti oleh Microsoft. Apple memang jelas lebih maju karena hardware dan sistem operasi yang berasal dari produsen yang sama. Dalam versi awal-awalnya, MacOS telah memiliki fungsi yang setara dengan Windows '95, baru pihak Microsoft mengikutinya dengan dikeluarkan Windows '95 yang menyerupai MacOS namun tidak sama. Tetapi dalam tahun-tahun terakhir ini sistem operasi Apple secara teknis agak tertinggal. Walaupun selama 15 tahun MacOS juga mengalami perkembangan yang cukup pesat, tapi beberapa hal pada MacOS tampak agak kuno dibandingkan dengan pesaing pada platform lainnya. Versi terakhir yaitu MacOS 8.5.1 memiliki preemptives multithreading, pengaman memori, sistem file modern (HFS+) dan TCP/IP-Stack yang matang. MacOS 8.5 juga dilengkapi dengan program "sherlock". Detektif ini tidak hanya mencari file pada harddisk dan dalam jaringan lokal, tapi juga dapat beraksi di Internet dan mencari berdasarkan keyword.

Sistem Mac OS terbagi dua jenis yaitu:
Mac OS "Klasik", sistem yang mula-mula dikeluarkan untuk Mac yang pertama pada tahun 1984 hinggalah Mac OS 9.
Mac OS X (huruf "X" itu disebut sepuluh, yaitu nomor Romawi). Mac OS X memasukkan unsur-unsur BSD Unix, OpenStep, dan Mac OS 9. Sistem tahap rendah asasnya, Darwin yang berasaskan Unix, merupakan sumber terbuka.

Hardware untuk menjalankan Mac OS

Prosesor untuk menjalankan Leopard minimum adalah prosesor G4 867 MHz dengan kekuatan memory minimum 512 MB. Untuk para pemakai G3, mungkin hanya dapat mengikuti Mac OS hingga versi 10.4 saja (Tiger).

Untuk spesifikasi MacOS 8.5 yaitu RAM : minimal 8 MB, dan kapasitas harddisk : minimal 120 MB.


Kelebihan

Lebih stabil karena menggunakan UNIX
multitasking
Bisa mengenal file format windows
Tampilan yang lebih glossy sehingga bagus untuk graphic design/multimedia
dokumen-dokumen yang dibuat di Mac bisa dibaca di OS yang lain, dan sebaliknya. Baik yang formatnya ‘generik’ (misalnya pdf, html, mp3, text) maupun yang formatnya khusus (misalnya .doc, .xls, .ppt). Asalkan ada program aplikasi (application) di kedua platform (Mac dan Windows) yang bisa membaca format tersebut.
Jarang terkena virus
Open sourcecode sehingga Mac OS sulit dibajak
Ada ‘Time Machine’ yang akan bekerja secara otomatis pada background tanpa mengganggu aplikasi yang dijalankan untuk mem-backup system yang sedang berjalan dan perubahan-perubahan pada data
Ada program "sherlock“ yang tidak hanya mencari file pada harddisk dan dalam jaringan lokal, tapi juga dapat beraksi di Internet dan mencari berdasarkan keyword.


Kekurangan

Mahal
Hanya cocok untuk graphic designer
Mac OS tidak dapat digunakan bersama-sama sistem-sistem pengoperasian lain yang tidak menggunakan sistem Mac OS
Mac tidak bisa dirakit sendiri karena Apple sudah tidak memberi license buat perusahaan lain untuk membuat hardware yang bisa menggunakan Mac OS
Software di Mac OS tidak begitu lengkap
Kurang cocok untuk aplikasi server dan game.

Sumber: www.smkbatikpwr.net/download/kuliah/presentasi/Presentasi%20SO%20mahasiswa%201/Mac%20OS.ppt


3. Sistem Operasi Mandrake Linux

Mandriva Linux (dahulu dikenal dengan nama Mandrakelinux atau Mandrake Linux) adalah sistem operasi yang dibuat oleh Mandriva (dahulu dikenal dengan nama Mandrakesoft). Mandriva Linux menggunakan RPM Package Manager.


Sejarah

Pertama kali dirilis berbasis Redhat Linux (versi 5.1) dan KDE (versi 1.0) pada Juli 2008


Perubahan Nama

Dari awal hingga versi 8.0, Mandrake menamai produk utamanya dengan Linux Mandrake. Sedang versi 8.1 sampai 9.2 dinamai Mandrake Linux

Pada bulan Februari 2004, Mandrakesoft kalah dalam suatu kasus di pengadilan terhadap Hearst Corporation, pemilik King Features Syndicate. Hearst menuduh MandrakeSoft melanggar hak cipta karakter King Features bernama 'Mandrake the Magician'. Sebagai tindakan pencegahan, Mandrakesoft mengganti nama produknya dengan menghilangkan spasi antara merek dan nama produk serta mengubah huruf pertama dari nama produk menjadi huruf kecil, sehingga menjadi satu kata. Mulai dari versi 10.0, Mandrake Linux dikenal sebagai Mandrakelinux, demikian pula logonya.

Pada bulan April 2005 Mandrakesoft mengakuisisi Conectiva, sebuah perusahaan Brasil yang menghasilkan distribusi linux berbahasa Portugis (Brasil) dan Spanyol di Amerika Latin. Akibat akuisisi ini dan sengketa hukum dengan Hearst Corporation, Mandrakesoft mengumumkan nama perusahaan menjadi Mandriva, dan bahwa Mandriva Linux akan menjadi nama baru bagi produk-produknya.


Tabel versi

Tahun Nomor Nama
1998 5.1 Venice
1998 5.2 Leeloo
1999 5.3 Festen
1999 6.0 Venus
1999 6.1 Helios
2000 7.0 Air
2000 7.1 Helium
2000 7.2 Odyssey (disebut Ulysses saat beta)
2001 8.0 Traktopel
2001 8.1 Vitamin
2002 8.2 Bluebird
2002 9.0 Dolphin
2003 9.1 Bamboo
2003 9.2 FiveStar
2004 10.0 Community and Official
2004 10.1 Community
2004 10.1 Official
2005 10.2 Limited Edition 2005
2005 2006.0 Mandriva Linux 2006
2006 2007 Mandriva Linux 2007
2007 2007.1 Mandriva Linux 2007 Spring
2007 2008.0 Mandriva Linux 2008
2008 2008.1 Mandriva Linux 2008 Spring
2008 2009.0 Mandriva Linux 2009


Fitur

Mandriva Control Center yang memudahkan konfigurasi dari beberapa pengaturan. Desktop menggunakan KDE atau GNOME sebagai desktop standar, tetapi juga menyediakan yang lain seperti Xfce dan twm. Kesatuan tema menyediakan konsistensi antara aplikasi dan lingkungan desktop. Menggunakan paket manajer disebut urpm.

Live USB dari Mandriva Linux dapat dibuat secara manual atau dengan UNetbootin. Mandriva menyediakan beberapa edisi Linux. Beberapa tersedia bebas, sedangkan yang lainnya dijual secara on-line atau melalui jaringan penjual resmi. Mandriva juga menyediakan Mandriva Club, yang sampai dengan 4 Juni 2008 adalah gratis karena layanan pengunduhan telah dibuat sebagai produk terpisah.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Mandriva_Linux



4. Sistem Operasi MenuetOS

MenuetOS is an Operating System in development for the PC written entirely in 32/64 bit assembly language, and released under the License. It supports 32/64 bit x86 assembly programming for smaller, faster and less resource hungry applications.

Menuet has no roots within UNIX or the POSIX standards, nor is it based on any operating system. The design goal has been to remove the extra layers between different parts of an OS, which normally complicate programming and create bugs.

Menuet's application structure is not specifically reserved for asm programming since the header can be produced with practically any other language. However, the overall application programming design is intended for easy 32/64 bit asm programming. Menuet's responsive GUI is easy to handle with assembly language.

News

- 24.04.2009 M64 DVD player 0.15 available
- 26.03.2009 M64 0.90I released - Picview update from A. Mogyorósi
- 27.02.2009 M64 0.90H released - Improved HTTP client
- 22.01.2009 M64 0.90F released - Picview (png,gif,jpg,..) from A. Mogyorósi
- 29.12.2007 CD available for download
- 12.08.2007 M32 0.85 released

Features

- Pre-emptive multitasking with 1000hz scheduler, multithreading, ring-3 protection
- Responsive GUI with resolutions up to 1280x1024, 16 million colours
- Free-form, transparent and skinnable application windows, drag'n drop
- IDE: Editor/Assembler for applications
- USB 2.0 Hi-speed storage, webcam and printer support
- TCP/IP stack with Loopback & Ethernet drivers
- Email/ftp/http/chess clients and ftp/mp3/http servers
- Hard real-time data fetch
- Fits on a single floppy

Sumber : http://www.menuetos.net/



5. Sistem operasi Minix

MINIX, sebuah sistem bertipe Unix yang ditujukan untuk penggunaan akademis dirilis oleh Andrew S. Tanenbaum pada tahun 1987. Kode sumber MINIX 1.0 tercantum dalam bukunya Operating Systems: Design and Implementation. Walaupun dapat secara mudah didapatkan, modifikasi dan pendistribusian ulang tidak diperbolehkan pada saat itu. Hak cipta dari kode sumbernya termasuk ke dalam hak cipta dari bukunya yang dipublikasikan oleh Prentice Hall. Sebagai tambahan, disain versi 16-bit dari MINIX kemudian tidak secara baik diadaptasikan kepada versi 32-bit dari arsitektur Intel 386 yang murah dan populer yang digunakan secara luas di komputer pribadi.

Tahun 1991, Torvalds mulai bekerja untuk membuat versi non-komersial pengganti MINIX sewaktu ia belajar di Universitas Helsinki.[9] Hasil kerjaannya itu yang kemudian akan menjadi kernel Linux.

Pada tahun 1992, Tanembaum menulis sebuah artikel di Usenet, mengklaim bahwa Linux sudah ketinggalan zaman. Dalam artikelnya, ia mengkritik Linux sebagai sebuah sistem operasi dengan rancangan monolitik dan terlalu terpaku dengan arsitektur x86 sehingga tidak bersifat portable, di mana digambarkannya sebagai sebuah "kesalahan mendasar".[10] Tanenbaum menyarankan bahwa mereka yang menginginkan sebuah sistem operasi modern harus melihat kepada sebuah rancangan yang berdasarkan kepada model mikrokernel. Tulisan tersebut menekankan tanggung jawab Torvalds yang berujung kepada sebuah debat tentang rancangan kernel monolitik dan mikrokernel.[10]

Sekarang ini Linux telah digunakan di berbagai domain, dari sistem benam[11] sampai superkomputer,[12] dan telah mempunyai posisi yang aman dalam instalasi server web dengan aplikasi LAMP-nya yang populer.[13] Pengembangan kernel Linux masih dilanjutkan oleh Torvalds, sementara Stallman mengepalai Yayasan Perangkat Lunak Bebas yang mendukung pengembangan komponen GNU. Selain itu, banyak individu dan perusahaan yang mengembangkan komponen non-GNU. Komunitas Linux menggabungkan dan mendistribusikan kernel, komponen GNU dan non-GNU dengan perangkat lunak manajemen paket dalam bentuk distribusi Linux.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Linux



6. Sistem Operasi MorphOS

MorphOS adalah sebuah sistem operasi yang bersifat campuran antara sumber tertutup dan sumber terbuka, diproduksi untuk komputer berbasis prosesor Pegasos PowerPC, sebagian besarnya model-model komputer Amiga yang diperlengkapi akselerator PPC, dan sederetan board pengembangan Freescale yang menggunakan Genesi Firmware, termasuk di antaranya EFIKA dan mobileGT. Inti sistem operasi ini didasarkan pada microkernel Quark (kernel), sumber tertutup, kendati beberapa pustaka dan bagian lainnya adalah sumber terbuka, misalnya Ambient (antarmuka desktop).


Karakteristik dan versi

Dikembangkan untuk prosesor PowerPC oleh Freescale dan IBM sambil mendukung aplikasi-aplikasi asli AmigaOS MC680x0 melalui emulasi berbasis-penugasan tertutup, dan sebagian besar aplikasi AmigaOS/PPC melalui pembungkus API. Sistem operasi ini API-kompatibel dengan AmigaOS 3.1 dan memiliki GUI yang didasarkan pada Magic User Interface.

Di samping Pegasos versi MorphOS, terdapat sebuah versi "PowerUP" untuk komputer-komputer Amiga yang dilengkapi kartu akselerator PPC yang diproduksi oleh Phase5. Versi ini bebas, meskipun mengalami pelambatan setelah tiap dua jam sesi jika tidak didaftarkan. Pendaftaran tidaklah berbiaya. Perbaruan terakhir PowerUP MorphOS adalah pada 23 Februari 2006, tetapi tidak melebihi himpunan fitur atau kemajuan rilis Pegasos.

Sebuah versi MorphOS untuk EFIKA, mainboard yang sangat kecil yang didasarkan pada prosesor PPC berdaya sangat rendah, MPC5200B PPC dari Freescale, telah diunjukkan pada pameran-pameran dan penarikan pembeli di Jerman. Rilis MorphOs terkini (sejak 2.0) mendukung EFIKA.


Komponen

ABox - sebuah klon PPC AmigaOS API yang komptibel-biner dengan 68k (dengan modul emulasi JIT, "Trance") dan format PowerUP dan format WarpOS dari Amiga PPC yang dapat dieksekusi. ABox sebagiannya berbasis pada AROS Research Operating System
AHI - Sistem RTA: 6.7
Ambient desktop - desktop default MorphOS, terinspirasi oleh Workbench dan Directory Opus 1.43.0 - resmi 2008
CyberGraphX - sistem RTG: 5.1
Magic User Interface - toolkit GUI primer: 4.0
TinyGL - implementasi OpenGL dan emulasi Warp3D (RAVE tingkat-rendah API): V 51
Trance JIT - JIT penerjemah kode untuk aplikasi-aplikasi 68k: v. 51 - Tim Morphos - Juni 2008
Quark - mengelola sistem-sistem tingkat rendah


Status

Sebagai sebuah projek sumber tertutup, dan tim intinya berfokus kepada pemrograman, sebagai ganti untuk hubungan masyarakat, mendapatkan informasi tentang status MorphOS tidaklah mudah. Sebagian besar diskusi publik berasal dari forum-forum MorphZone.
Sejarah

The project started in 1999, based on the Quark microkernel. The earliest versions of MorphOS ran only via PPC accelerator cards on the classic 68K Amiga computers, and required portions of AmigaOS to fully function. A collaborative effort between the companies bPlan (of which the lead MorphOS developer is a partner) and Thendic-France in 2002 resulted in the first regular, non-prototype production of bPlan-engineered Pegasos computers that run MorphOS. A busy promotional year followed in 2003, with appearances at conventions and exhibitions in several places around the world, including CES in Las Vegas. Thendic-France had financial problems and folded, however the collaboration continued under the new banner of "Genesi".

After some bitter disagreements within the MorphOS development team in 2003 and 2004 culminating with accusations by a MorphOS developer that he and others had not been paid, the Ambient desktop system was released under GPL and is now actively developed by the Ambient development team. An alternative MorphOS desktop system is Scalos.[5] MorphOS is currently under development, with the latest Pegasos user release being 2.2 (20 December 2008). There is a user community that supports the OS as well as a number of developers.

Two past key deficiencies of MorphOS have been the absences of a bundled native TCP/IP stack and a web-browser with modern capabilities (most notably, support for Cascading Style Sheets, or CSS). However the user community is remedying this through the use of bounties[6] that have so far resulted in MOSNet, a free TCP/IP stack, and "Sputnik," a port of KHTML browser, based on S60 WebKit. The first Sputnik version was released on November 11, 2006, and the most recent updated release with MorphOS 2.0. Sputnik is free.

On April 1, 2008 the MorphOS team announced that MorphOS 2.0 would be released within Q2/2008. This promise was only kept by a few seconds, with the release of MorphOS 2.0 occurring on June 30, 2008 23:59 CET. The new version includes (along other improvements) the previously-missing native TCP/IP stack, an updated Sputnik release, AltiVec support, 3D layers for the graphical user interface, new USB components (including USB 2.0 support), new screenblankers, and Reggae, a new, modular, streaming multimedia framework. MorphOS 2.0 also includes support for the EFIKA, Pegasos I and Pegasos II machines. MorphOS 2.0 is commercially available at a price of 150 EUR per machine (111,11 EUR as a specicial promotion within the first two weeks of its release). A fully-functional demo of MorphOS is available, but without a keyfile, its speed is decreased significantly after 30 minutes of use.

On September 5, 2008 MorphOS 2.1 was released, fixing numerous bugs and adding support for the EFIKA's audio.

On December 20, 2008 MorphOS 2.2 was released, fixing numerous bugs, adding a TrueCrypt-compatible disk encryption suite and several small items.


Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/MorphOS



7. Sistem Operasi MS-Dos

MS-DOS, singkatan dari Microsoft Disk Operating System, adalah sebuah sistem operasi yang sangat banyak digunakan oleh komputer IBM-PC atau yang kompatibel dengannya. Microsoft membuat MS-DOS sebagai sebuah sistem operasi mainstream, sebelum pada akhirnya menghentikan dukungan MS-DOS secara perlahan ketika mereka membuat sebuah sistem operasi berbasis antarmuka grafis (dikenal juga dengan sebutan GUI) untuk pasar mainstream, yang disebut sebagai Microsoft Windows.

MS-DOS dirilis pertama kali pada tahun 1981, dan seiring dengan waktu, Microsoft pun meluncurkan versi yang lebih baru dari MS-DOS. Tidak kurang hingga delapan kali Microsoft meluncurkan versi-versi baru MS-DOS dari tahun 1981 hingga Microsoft menghentikan dukungan MS-DOS pada tahun 2000. MS-DOS merupakan salah satu kunci keberhasilan Microsoft dalam memproduksi perangkat lunak, dari sebuah perusahaan kecil pembuat bahasa pemrograman saat didirikan hingga menjadi sebuah perusahaan perangkat lunak yang seolah menguasai dunia.


Sejarah

MS-DOS sebenarnya dibuat oleh sebuah perusahaan pembuat komputer, yang bernama Seattle Computer Products (SCP) yang dikepalai oleh Tim Patterson--yang belakangan direkrut oleh Microsoft untuk mengembangkan DOS--pada tahun 1980 sebagai sebuah perangkat lunak sistem operasi dengan nama Q-DOS (singkatan dari Quick and Dirty Operating System), yang selanjutnya diubah namanya menjadi 86-DOS, karena Q-DOS didesain agar dapat berjalan pada komputer dengan prosesor Intel 8086. Microsoft pun membeli lisensinya dengn harga 50.000 dolar Amerika dari SCP, lalu mengubah namanya menjadi MS-DOS. Selanjutnya, saat IBM hendak meluncurkan komputer pribadi yang disebut dengan IBM PC, Microsoft pun menjual lisensi MS-DOS kepada IBM.


Pengembangan

IBM dan Microsoft selanjutnya merilis versi-versi DOS; di mana versi IBM yang langsung dibundel dengan komputer IBM PC disebut dengan "IBM PC-DOS" (singkatan dari International Business Machine Personal Computer Disk Operating System). Pada awalnya, IBM hanya menggunakan apa yang layak digunakan dari MS-DOS yang dirilis oleh Microsoft, seperti program-programnya atau utilitas yang disertakannya. Karena itulah, versi IBM selalu dirilis lebih lambat dibandingkan dengan versi MS-DOS. Tapi, MS-DOS versi 4.0 adalah versi MS-DOS pertama yang benar-benar sama seperti IBM PC-DOS, karena Microsoft sedang berkonsenstrasi untuk mengembangkan sebuah sistem operasi penerus DOS, yang disebut dengan OS/2.

Microsoft, ketika melisensikan DOS kepada IBM, menandatangani perjanjian lisensi yang salah satu poinnya mengandung bahwa Microsoft boleh melisensikan MS-DOS kepada perusahaan selain IBM, dan para perusahaan tersebut dipersilakan mengubah nama MS-DOS menjadi nama yang mereka gunakan (contoh: TandyDOS, Compaq DOS, dan lainnya). Kebanyakan versi-versi tersebut tentu saja sama dengan versi yang telah dikembangkan oleh Microsoft dengan MS-DOS-nya, tapi Microsoft mulai mencabut perjanjian lisensinya sehingga para perusahaan lain harus menggunakan nama MS-DOS, bukannya nama yang telah dikustomisasi sebelumnya. Hanya IBM yang diberikan keleluasaan untuk terus menggunakan nama IBM PC-DOS, bukannya MS-DOS.

MS-DOS pun berkembang dengan cukup cepat, dengan fitur-fitur signifikan yang diambil dari beberapa sistem operasi lainnya seperti Microsoft Xenix--salah satu varian sistem operasi UNIX yang dikembangkan oleh Microsoft--dan DR-DOS milik Digital Research, serta produk-produk utilitas lainnya seperti Norton Utilities dari Symantec Corporation (produk yang diadopsi seperti Microsoft Disk Defragmenter), PC-Tools dari Central Points (produk yang diadopsi seperti Microsoft Anti-Virus), manajer memori diperluas atau EMM (Expanded Memory Manager) QEMM dari Quarterdeck (produk yang diadopsi seperti EMM386), kompresi disk (atau disk compression) DriveSpace dari Stac Electronics, dan masih banyak produk yang diadopsi lainnya.

Ketika Intel Corporation memperkenalkan mikroprosesor baru yang disebut dengan Intel 80286, Microsoft dan IBM memulai proyek sistem operasi baru pengganti DOS yang disebut dengan OS/2, yang pada dasarnya adalah versi MS-DOS yang berjalan dalam modus terproteksi (protected mode). Tapi, Microsoft meninggalkan proyek OS/2 tersebut untuk memfokuskan diri pada pengembangan Microsoft Windows dan Microsoft Windows NT. Digital Research membuat sebuah antarmuka grafis yang disebut dengan GEM, tapi sangat kurang populer pada komputer IBM PC atau kompatibel. GEM ternyata mendapat pasarnya pada mesin komputer ATARI ST, tapi akhirnya disalip lagi oleh Microsoft dengan versi Windows 3.0.


Versi MS-DOS

MS-DOS versi 1.xx
Ini adalah versi awal di mana MS-DOS pertama kali diluncurkan oleh Microsoft. Isinya, tentu saja sangat primitif dan hanya berisi kerangka dasar saja: tidak ada tampilan grafik untuk mengelola berkas, tidak mendukung jaringan. Pokoknya, versi pertama DOS ini bersih dari embel-embel. Versi pertama dari DOS ini hanya mendukung IBM PC Model 5150 dan semua perangkat keras pendukungnya, seperti hanya mendukung disket single-side floppy disk dengan ukuran 5½ inci berkapasitas 160K saja.

Selang kira-kira satu tahun, di mana animo masyarakat akan produk IBM PC, Microsoft pun membuat perbaikan untuk MSDOS, dan muncullah DOS versi 1.1. Sebenarnya, hal ini diakibatkan oleh IBM yang meluncurkan produk floppy disk drive baru untuk disket double-side dengan ukuran 5½ inci berkapasitas 320K. Penggunaan double-side bagi floppy disk sangatlah berpengaruh, karena media penyimpanan tersebut dapat menyimpan dua kali lebih banyak dibandingkan dengan disket floppy single-side. Jangan tertawa melihat kapasitas disket yang didukung oleh MS-DOS 1.1. Anda tidak akan mendapatkan kapasitas puluhan megabytes ataupun gigabytes. Bahkan hard disk saja masih jarang ditemui pada microcomputer, dan hanya Apple III yang memilikinya.

Setelah itu, Microsoft menampakkan diri untuk menjual MS-DOS kepada para kompetitor IBM yang membuat semacam klon IBM PC 5150. Microsoft memberinya versi 1.25. Karena didesain sedemikian rupa dengan menggunakan falsafah open-architecture, tidak seperti Apple dan Commodore maka klon terhadap IBM PC pun dapat dilakukan. Dan karena itulah IBM PC dan klon IBM PC yang kompatibel dengan IBM PC sangat sukses di pasaran. Ini merupakan kesuksesan tiga perusahaan: IBM, Intel, dan tentu saja Microsoft. Hanya saja, memang pasar IBM kala itu digerogoti oleh Compaq, Hewlett-Packard, dan juga Dell Computer Corporation yang membuat klon IBM PC.

MS-DOS versi 2.xx
Pada awal tahun 1983, IBM meluncurkan IBM PC XT (Extended Technology), sebagai perbaikan dari versi IBM PC 5150. IBM PC XT dilengkapi dengan sebuah hard disk 10M, antarmuka masukan/keluaran berjenis serial (RS-232 atau lebih dikenal dengan antarmuka COM), RAM dengan kapasitas 128K, sebuah floppy disk drive double-side 360K dan tiga buah slot ekspansi. Tentu saja, penggunaan beberapa perangkat keras baru seperti hard disk, dan disket drive berkapasitas 360K (40K lebih tinggi dari pada versi double-side pada IBM PC 5150) membutuhkan sebuah sistem operasi, dan Microsoft tidak mengecewakan IBM. Mereka dengan sigap dan cepat merilis MS-DOS versi 2.0. Akhirnya IBM PC XT dibundel dengan IBM PC-DOS 2.0.

MS-DOS versi 2.0 memiliki banyak sekali perbaikan dari MS-DOS 1.1 yang ditujukan untuk komputer IBM PC 5150. Di antaranya adalah dukungan untuk penggunaan struktur direktori yang hierarkis (bercabang) seperti layaknya sebuah pohon yang memiliki akar (root) dan cabang (branch). Selain itu, MS-DOS 2.0 juga mendukung berbagai macam fungsi yang diadopsi dari UNIX, seperti halnya penggunaan I/O redirection (>, >>, <, <<) dan print spooler. Fitur print spooler adalah fitur yang dapat menyimpan berkas yang akan dicetak dalam sebuah memori penyangga sehingga berkas yang akan dicetak tidak langsung dicetak, melainkan disimpan terlebih dahulu. Tujuannya adalah agar proses pencetakan dapat berlangsung secara lebih cepat, dan pengguna tidak harus direpotkan untuk mencetak keseluruhan berkas jika kertasnya habis, melainkan hanya membutuhkan kertas baru dan menekan tombol resume untuk melanjutkan. Sedangkan I/O redirection berfungsi untuk melakukan fungsi input dan output yang dilakukan dari baris perintah. Selain kedua fitur yang diadopsi dari UNIX, DOS versi 2.0 juga memberikan keleluasaan kepada Anda agar dapat memasang driver untuk DOS, dengan mengintegrasikannya di dalam berkas konfigurasi CONFIG.SYS. Ternyata, komputer IBM PC XT ini sangat sukses: bahkan kesuksesannya mencapai Jepang. Untuk mendukung bahasa Kanji Jepang, Microsoft memutuskan untuk meluncurkan MS-DOS versi 2.05. Pada tahun yang sama, IBM meluncurkan IBM PC Jr. (dibaca: PC Junior). Sayangnya, tidak seperti kakak-kakaknya, IBM PC Jr. gagal di pasaran. Ketika diluncurkan, IBM PC Jr. memakai IBM PC-DOS 2.1. MS-DOS versi 3.xx IBM meluncurkan IBM PC-AT (Advanced Technology) pada musim panas 1984. komputer IBM PC AT menggunakan mikroprosesor Intel 80286 (16-bit) berkecepatan 6MHz, memori RAM berkapasitas 256K, sebuah disket drive 1.2M 5¼ inci, sebuah hard disk 20M, dan kartu video berwarna (standar CGA). Tentu saja, Microsoft sebagai partner bisnis yang mantap secara sigap mendukung peluncuran IBM PC-AT dengan juga meluncurkan versi terbaru, MS-DOS 3.0. MS-DOS 3.0 mendukung semua kemampuan yang dimiliki oleh IBM PC-AT, kecuali multi-tasking yang disediakan oleh prosesor Intel 80286 yang mampu berjalan pada protected mode tentunya. DOS 3.0 adalah versi yang dapat mendukung fungsi jaringan, walaupun terbatas pada jaringan dengan konsep kelompok kerja (workgroup) dan terkoneksi sebagai sebuah klien pada sebuah server. Pengguna dapat menggunakan teknologi jaringan yang dibuat oleh IBM, Token Ring pada sistem operasi DOS. DOS 3.0 juga mendukung floppy disk 3½ inci low-density yang berkapasitas 720K, sedangkan DOS 3.3 mendukung floppy disk 3½ inci high-density yang berkapasitas 1.44M. Dalam DOS versi 3 juga dapat mendukung partisi pada hard disk yang memiliki kapasitas hingga 32M, 12M lebih tinggi dibandingkan dengan DOS versi 2.0. MS-DOS versi 4.xx Pada tahun 1988, sistem operasi dengan tampilan grafis mulai menjamur. Microsoft juga meluncurkan Windows versi 1.0 pada tahun 1985 dan Windows versi 2.0 pada tahun 1989. Pada DOS versi 4.0 ini, Microsoft membuat sebuah program shell dengan nama DOS Shell, yang memiliki tampilan seperti DOS Executive milik Windows versi 1.0. Pada saat itu, ada sebuah program shell yang juga populer yang berjalan di atas sistem operasi DOS, dengan nama Norton Commander (NC) yang dibuat oleh Peter Norton. Dengan menggunakan shell, pengguna dapat lebih mudah mengorganisasikan berkas dan arsip, dan menjalankan program, dalam satu layar saja. Selain itu, karena mouse dapat mempermudah pengoperasian komputer, DOS Shell juga dapat mendukungnya. Versi 4.0 ini merupakan versi yang paling banyak perubahannya. Versi selanjutnya merupakan versi-versi perbaikan saja, dan berbagai tambahan utilitas. MS-DOS versi 5.xx IBM memang sudah tidak membuat gebrakan-gebrakan baru dalam industri mikrokomputer, karena pasar yang sebelumnya dikuasai IBM ini telah dimakan sedikit demi sedikit oleh para kompetitornya, seperti Compaq, Hewlett-Packard, dan juga Dell yang juga memproduksi mikrokomputer yang kompatibel dengan komputer IBM, karena menggunakan desain yang sama, dan juga mikroprosesor yang sama yang dibuat oleh Intel Corporation. Di sini yang sukses adalah Intel Corporation, karena mikroprosesor yang digunakan diproduksi jauh lebih banyak, akibat permintaan yang lebih banyak. Karena komputer tersebut menggunakan mikroprosesor buatan Intel Corporation, maka yang kedapatan sukses kedua adalah Microsoft dengan DOS-nya. Banyak analis yang berpendapat bahwa hal ini disebabkan oleh kegagalan IBM ketika mereka menjual IBM PC Jr., dan IBM P/S2 dengan arsitektur Micro-Channel Architecture (MCA). Bus MCA yang digunakan oleh IBM P/S2 tidak menggunakan konsep open-architecture sebagaimana bus ISA yang juga dibuat oleh IBM tetapi dengan open-architecture. Selain itu, kartu-kartu ekspansi yang menggunakan bus MCA memiliki harga relatif lebih mahal dibandingkan bus ISA yang saat itu banyak digunakan dan menjadi sebuah standar, sehingga memperlambat penyerapannya di pasar mikrokomputer. IBM memang gagal memperpanjang umur IBM PC, akan tetapi Microsoft terus mengembangkan DOS dengan meluncurkan MS-DOS versi 5.0. Versi 5.0 ini dirilis pada tahun 1991, dan memiliki berbagai fitur yang jauh lebih baik, seperti halnya device driver yang dapat diinstal pada area memori di atas 640K (HMA), dengan menggunakan parameter DEVICEHIGH pada berkas konfigurasi CONFIG.SYS dan LOADHIGH pada berkas AUTOEXEC.BAT sehingga memperbanyak kemungkinan untuk menjalankan program yang membutuhkan conventional memory (memori 640K awal yang dimiliki oleh komputer) yang lebih besar. Untuk masalah utilitas, Microsoft menambah banyak sekali utilitas dalam DOS versi 5.0 ini. Di antaranya adalah editor berkas teks ASCII yang bernama MS-DOS Editor (EDIT.COM) dan program bahasa pemrograman QuickBasic (QBASIC.EXE). Utilitas ini dimaksudkan untuk menggantikan editor yang berorientasi pada "baris per baris", EDLIN.EXE yang ada pada DOS versi 4.0 dan yang sebelumnya. Selain editor berkas teks ASCII, Microsoft juga membuat utilitas untuk membuat makro untuk mempercepat kerja dengan komputer. Program pembuat makro tersebut dinamakan DOSKEY.COM. Ketika dimuat, DOSKEY dapat membuat makro dan mengeksekusi makro tersebut. Selain itu, dengan menggunakan DOSKEY dapat mempermudah pengetikan perintah yang sama dengan perintah sebelumnya sehingga masalah "capek mengetik" perintah yang sama berulang-ulang menjadi jauh lebih simpel dan mudah. Untuk melakukannya, pengguna dapat menggunakan tombol panah ke atas dan ke bawah. Fitur seperti ini dimiliki oleh Command Prompt pada Windows 2000/XP. Utilitas lainnya yang juga menarik adalah UNFORMAT.EXE dan UNDELETE.EXE. Kedua utilitas tersebut sangat berguna untuk mengembalikan berkas yang terhapus dan drive yang terformat. Program UNDELETE.EXE mirip seperti halnya Recycle Bin pada Windows 95 (dan yang seterusnya), hanya saja mereka kelihatan sedikit lebih rumit dibandingkan dengan Recycle Bin yang berjalan pada Windows. Selain UNDELETE.EXE yang berjalan pada command line, pada DOS versi 5.0 ini juga terdapat utilitas MWUNDEL.EXE yang berjalan pada Windows versi 3.0, sehingga fitur Recycle Bin juga dapat ditemukan pada Windows 3.0. MS-DOS versi 6.xx MS-DOS versi 6.0 ini dirilis pada tahun 1993. Versi ini memiliki banyak utilitas tambahan, seperti halnya Antivirus (MSAV.EXE), Virus Protection (VSAFE.COM) yang diadopsi dari Central Point PC-Tools. Selain itu, ada juga utilitas untuk melakukan defragmentasi hard disk (DEFRAG.EXE) yang diadopsi dari Symantec Norton Utilities, utilitas untuk memeriksa hard disk dari kesalahan penempatan berkas dan kerusakan (SCANDISK.EXE) sebagai pengganti CHKDSK.EXE, dan berbagai perbaikan dari utilitas yang ada sebelumnya. Pada MS-DOS versi 6.0 ini juga menyertakan utilitas yang dapat membuat penempatan berkas menjadi lebih efisien dengan nama DoubleSpace. Akan tetapi, sebuah perusahaan yang memiliki paten tentang hal tersebut menjadi marah sehingga menuntut Microsoft ke meja hijau. Microsoft pun kalah dan utilitas DoubleSpace pun dicabut dari DOS 6.20. Akhir tahun 1994, Microsoft merevisi DOS 6.20 dengan utilitas serupa tetapi tidak melanggar paten orang lain dengan nama DriveSpace. MS-DOS ini adalah MS-DOS versi 6.22. MS-DOS versi 7.xx MS-DOS versi 7.0 ini dirilis hanya beberapa bulan sebelum Microsoft meluncurkan Windows 95, sebuah versi Windows yang benar-benar independen dari MS-DOS. Sebenarnya, Windows 95 tidaklah benar-benar 100% bebas dari MS-DOS, hanya saja memang beberapa fungsionalitas yang sebelumnya ditangani oleh kernel MS-DOS, sekarang ditangani oleh Windows. Berkas MSDOS.SYS yang pada versi-versi sebelumnya adalah berkas biner (program), sekarang hanya berkas teks biasa, yang berisi tentang proses booting komputer saja, dan berbagai macam baris berisi “xxx” dengan fungsi yang tidak jelas. Tidak banyak peningkatan yang terjadi pada DOS 7.00 ini karena beberapa fungsi yang telah dipindahkan ke Windows 95. Windows 95 adalah sebuah versi Windows dengan tambahan Win-32 API dan desktop yang didesain ulang. Windows 95 memiliki pusat kontrol dari tombol Start Menu pada pojok kiri bawah layar monitor Anda. Ketika baru beredar 2 bulan, konon Microsoft mendapatkan untung sangat besar sekali, karena Windows 95 telah terjual hingga lebih dari 7 juta kopi. Ketika Microsoft meluncurkan Windows 98, Microsoft juga merevisi DOS menjadi versi 7.10 dengan dukungan untuk sistem berkas FAT32 yang jauh lebih efisien daripada sistem berkas FAT16. Fungsionalitas yang dimiliki MS-DOS 7.10 pun banyak dipangkas. Hasilnya, pada akhir tahun 1999, Microsoft meluncurkan versi Windows baru, dengan nama kode Georgia (Windows Millennium Edition) yang benar-benar tanpa DOS! Sebenarnya, sistem operasi yang benar-benar tanpa DOS pernah dibuat oleh Microsoft sebelumnya dengan Windows NT, hanya saja Windows NT ditujukan untuk kalangan minicomputer, server jaringan, mainframe, dan juga workstation. Penggunaannya yang rumit menjadikannya sangat sulit diadopsi oleh para pemula di bidang komputer. Ringkasan versi MS-DOS

Versi
Diluncurkan
Program/kemampuan baru
1.00
12 Agustus 1981
EDLIN.COMEXE2BIN.COMLINK.EXEDEBUG.COMCHKDSK.COMDISKCOMP.COMDISKCOPY.COMCOMP.COMSYS.COMRAMCLEAR.COMSETCLOCK.COMMODE.COMFORMAT.COMBASIC.COMBASICA.COMLABEL.EXEVersi pertama dari MS-DOSBelum mendukung hard diskHanya mendukung floppy disk 160K saja.
1.1
Mei 1982
Dukungan double side floppy disk 320K.
1.25
Mei 1982
Rilis pertama untuk klon IBM PC.
2.0
Maret 1983
TREE.COMMKDIR/MDCHDIR/CDRMDIR/RDMORE.COMLESS.COMSORT.COMASSIGN.COMCOLOR.COMGRAPHICS.COMGRAFTABL.COMPARK.COMPRINT.COMBACKUP.EXERESTORE.EXEDukungan untuk floppy disk 360K.Dukungan untuk direktori yang hierarkis.beberapa fungsi dari sistem operasi UNIX: pipe, I/O redirection, print spooling.
2.05
April 1983
Dukungan huruf kanji (Jepang).
2.10
Oktober 1983

2.11
Maret 1984

3.00
Agustus 1984
FDISK.EXEFC.EXEAPEND.COMRECOVER.COMNLSFUNC.EXEPembuatan partisi hard disk hingga 32MB.Dukungan sistem berkas FAT12.
3.10
November 1984
SUBST.EXESELECT.COMFIND.EXESHARE.EXEREPLACE.EXEDukungan jaringan lokal (LAN) dengan komponen MS-NET.
3.20
Januari 1986
XCOPY.EXEDukungan topologi jaringan IBM Token RingDukungan floppy disk 720K 3.5 inci
3.30
April 1987
FASTOPEN.EXEFASTHELP.EXEDukungan floppy disk 1.44M 3.5 inci
4.00
Juni 1988
MOUSE.COMHIMEM.SYSSMARTDRV.EXESETVER.EXEMIRROR.COMDukungan untuk MouseDukungan layar grafis (lebih baik dibanding CGA).
4.01
November 1988
RAMDRIVE.SYS
5.0
Juni 1991
EDIT.COMQBASIC.EXEDOSSHELL.EXEDOSKEY.EXEUNDELETE.EXEUNFORMAT.EXEMWUNDEL.EXEEXPAND.EXEDidefinisikannya Upper Memory Block (UMB) agar dapat dipakai oleh driver perangkat dan program yang bersifat Terminate-and-Stay-Resident (TSR).
6.0
Maret 1993
EMM386.EXEDBLSPACE.EXEVSAFE.COMMSAV.EXEDEFRAG.EXESCANDISK.EXEBanyak utilitas pendukung untuk mendiagnosa masalah, seperti Antivirus, defragmenter, dan SCANDISK (pengganti CHKDSK).
6.20
November 1993
Versi 6.0 dikurangi DBLSPACE.EXE, karena masalah paten dengan Stac Technology sebagai pemilik paten.
6.22
Juni 1994
DRVSPACE.EXE sebagai pengganti DBLSPACE.EXE dengan fungsi yang sama.Merupakan versi terakhir DOS yang bersifat stand-alone.
7.0
April 1995
LOCK.Merupakan DOS yang diintegrasikan pada Windows 95.
7.10
Agustus 1997
Dukungan untuk sistem berkas FAT32 secara langsung pada kernel.Diintegrasikan pada Windows 95 OSR 2.0 dan Windows 98.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/MS-DOS



8. Sistem Operasi MVS

Multiple Virtual Storage, more commonly called MVS, was the most commonly used operating system on the System/370 and System/390 IBM mainframe computers. It was developed by IBM, but is unrelated to IBM's other mainframe operating system, VM.

First released in 1974, MVS had been renamed multiple times, first to MVS/XA (eXtended Architecture), next to MVS/ESA (Enterprise Systems Architecture), then to OS/390 (when UNIX System Services (USS) were added), and finally to z/OS (when 64-bit support was added with the zSeries models). Its core remains fundamentally the same operating system. By design, programs written for MVS can still run on z/OS without modification.

At first IBM described MVS as simply a new release of OS/VS2. But it was in fact a complete re-write - previous OS/VS2 releases were upgrades of OS/MVT and, like MVT, were mainly written in Assembler; the core of MVS was almost entirely written in PL/S. IBM's use of "OS/VS2" emphasized upwards compatibility: application programs which ran under MVT did not even need to be re-compiled in order to run under MVS; the same Job Control Language files could be used unchanged; the utilities and other non-core facilities like TSO ran unchanged. But users almost unanimously called the new system MVS from the start, and IBM followed their lead in the naming of later major versions such as MVS/XA. After the release of MVS, users described earlier OS/VS2 releases as SVS (Single Virtual Storage).


Evolution of MVS

OS/MFT (Multitasking with a Fixed number of Tasks) provided multitasking: several memory partitions, each of a fixed size, were set up when the operating system was installed. For example, there might be a small partition, two medium partitions, and a large partition. If there were two large programs ready to run, one would have to wait on the other until it finished and vacated the large partition.

OS/MVT (Multitasking with a Variable number of Tasks) was an enhancement which further refined memory usage. Instead of using fixed-size memory partitions, MVT allocated memory to programs as needed provided there was enough contiguous physical memory available. This was a significant advance over MFT's memory management: there was no predefined limit on the number of jobs that could run at the same time; and two or more large jobs could run at the same time if enough memory was available. But it had some weaknesses: if a job allocated memory dynamically (as most sort programs and database management systems do), the programmers had to estimate the job's maximum memory requirement and pre-define it for MVT; a job which contained a mixture of small and large programs would waste memory while the small programs were running; most seriously, memory could become fragmented, i.e. the memory not used by current jobs could be divided into uselessly small chunks between the areas used by current jobs, and the only remedy was to wait until all current jobs finished before starting any new ones.

In the early 1970s IBM sought to mitigate these difficulties by introducing virtual memory (referred to by IBM as "virtual storage"), which allowed programs to request address spaces larger than physical memory. The original implementations had a single virtual address space, shared by all jobs. OS/VS1 was OS/MFT within a single virtual address space; OS/VS2 SVS was OS/MVT within a single virtual address space. So OS/VS1 and SVS in principle had the same disadvantages as MFT and MVT but the impacts were less severe because jobs could request much larger address spaces.

In the mid-1970s IBM introduced MVS, which allowed an indefinite number of applications to run in different address spaces - two concurrent programs might try to access the same virtual memory address, but the virtual memory system redirected these requests to different areas of physical memory. Each of these address spaces consisted of 3 areas: operating system (one instance shared by all jobs); application area which was unique for each application; shared virtual area which was used for various purposes including inter-job communication. IBM promised that the application areas would always be at least 8MB.

MVS originally supported 24-bit addressing (i.e. up to 16MB). As the underlying hardware progressed it supported 31-bit (XA and ESA; up to 2048MB) and now (as z/OS) 64-bit addressing. Two of the most significant reasons for the rapid upgrade to 31-bit addressing were: the growth of large transaction-processing networks, mostly controlled by CICS, which ran in a single address space; the DB2 relational database management system needed more than 8MB of application address space in order to run efficiently (early versions were configured into two address spaces which communicated via the shared virtual area, but this imposed a significant overhead since all such communications had to be transmitted via the operating system).

The main user interfaces to MVS are: Job Control Language (JCL), which was originally designed for batch processing but from the 1970s onwards was also used to start and allocate resources to long-running interactive jobs such CICS; and TSO (Time Sharing Option), the interactive time-sharing interface, which was mainly used to run development tools and a few end-user information systems. ISPF is a TSO application for users on 3270-family terminals (and later, on VM as well) which allows the user to accomplish the same tasks as TSO's command line but in a menu and form oriented manner, and with a full screen editor and file browser. TSO's basic interface is command line, although facilities were added later for creating form-driven interfaces).

Early editions of MVS (mid-1970s) were among the first of the IBM OS series to support multiprocessor configurations, though it had previously been supported in the 1960s on a limited basis by the M65MP variant of OS/360 running on 360/65 and 360-67. The 360-67 had also hosted the multiprocessor capable TSS/360 and MTS operating systems. In tightly-coupled systems, two CPUs shared concurrent access to the same memory (and copy of the operating system) and peripherals, providing greater processing power and a degree of graceful degradation if one CPU failed. In loosely-coupled configurations each of a group of processors (single and / or tightly-coupled) had its own memory and operating system but shared peripherals and the operating system component JES3 allowed the whole group to be managed from one console - this provided greater resilience and enabled operators to decide which processor should run which jobs from a central job queue.

MVS took a major step forward in fault-tolerance that IBM called 'software recovery'. IBM decided to do this after years of practical real-world experience with MVT in the business world - system failures were now having major impacts on customer businesses and IBM decided to take a major design jump, to assume that despite the very best software development and testing techniques, that 'problems WILL occur'. This profound assumption was pivotal in adding great percentages of fault-tolerance code to the system, but likely contributed to the system's success in tolerating software and hardware failures. Statistical information is hard to come by to prove the value of these design features (how can you measure 'prevented' or 'recovered' problems?), but IBM has, in many dimensions, enhanced these fault-tolerant software recovery and rapid problem resolution features, over time.

This design specified a hierarchy of error-handling programs, in system (kernel/'privileged') mode, called Functional Recovery Routines, and in user ('task' or 'problem program') mode, called "ESTAE" (Extended Specified Task Abnormal Exit routines) that were invoked in case the system detected an error (actually, hardware processor or storage error, or software error). The purpose of each recovery routine was to make the 'mainline' function reinvokable, capture error diagnostic data sufficient to debug the causing problem, and either 'retry' (reinvoke the mainline) or 'percolate' (escalate error processing to the next recovery routine in the hierarchy).

Thus, with each and every error: diagnostic data was captured, an attempt was made to perform a repair and keep the system up. The worst thing possible was to take down a user address space (a 'job') in the case of unrepaired errors. Although it was an initial design point, it was not until the most recent MVS version (z/OS), that recovery program was not only guaranteed its own recovery routine, but each recovery routine now has its own recovery routine.

This recovery structure was embedded in the basic MVS control program, and programming facilities are available and used by application program developers and 3rd party developers.

Practically, it has been observed that the MVS software recovery made problem debugging both easier and more difficult: Software recovery required that programs leave 'tracks' of where they were and what they were doing, thus facilitating debugging, but the fact that processing does not stop at the time of an error, but rather progresses, can make the tracks over-written. Early date capture at the time of the error maximizes debugging, and facilities exist for the recovery routines (task and system mode, both) to do this.

IBM included additional criteria for a major software problem that would require IBM service to repair it: If a mainline component failed to initiate software recovery, that was considered a reportable valid failure. Also, if a recovery routine failed to collect significant diagnostic data such that the original problem was solvable by data collected by that recovery routine, IBM standards dictated that this fault was reportable and required repair. Thus, IBM standards, when applied rigorously, would encourage continuous improvement.

IBM introduced an on-demand hypervisor, a major serviceability tool, called Dynamic Support System (DSS), in the first release of MVS. This facility could be invoked to initiate a session to create diagnostic procedures, or invoke already-stored procedures. The procedures 'trapped' special events, such as the loading of a program, device I/O, system procedure calls, and then triggered the activation of the previously-defined procedures. These procedures, which could be invoked recursively, allowed for reading and writing of data, and alteration of instruction flow. Program Event Recording hardware was used. Due to the overhead of this tool, it was removed from customer-available MVS systems. Program-Event Recording (PER) exploitation was performed by the enhancement of the diagnostic "SLIP" command with the introduction of the PER support (SLIP/Per) in SU 64/65 (1978).

Multiple copies of MVS (or other IBM operating systems) could share the same machine if that machine was controlled by VM/370 - in this case VM/370 was the real operating system and regarded the "guest" operating systems as applications with unusually high privileges. As a result of later hardware enhancements one instance of an operating system (either MVS, or VM with guests, or other) could also occupy a Logical Partition (LPAR) instead of an entire physical system.

Multiple MVS instances can be organized and collectively administered in a structure called a systems complex or sysplex, introduced in September, 1990. Instances interoperate through a software component called a Cross-system Coupling Facility (XCF) and a hardware component called a Hardware Coupling Facility (CF or Integrated Coupling Facility, ICF, if co-located on the same mainframe hardware). Multiple sysplexes can be joined via standard network protocols such as IBM's proprietary Systems Network Architecture (SNA) or, more recently, via TCP/IP.

The z/OS operating system (MVS' most recent descendant) also has native support to execute POSIX applications.

Files are properly called data sets in MVS. Names of those files are organized in catalogs which are VSAM files themselves.

The native encoding scheme of IBM mainframes and their peripherals is Big Endian EBCDIC, but MVS provides hardware-accelerated services to perform translation and support of ASCII, Little Endian, and Unicode.


MVS filesystem

Data set names (DSNs, mainframe term for filenames) are organized in a hierarchy whose levels are separated with dots, e.g. "DEPT01.SYSTEM01.FILE01". Each level in the hierarchy can be up to eight characters long. The total filename length is a maximum of 44 characters including dots. By convention, the components separated by the dots are used to organize files similarly to directories in other operating systems. For example there were utility programs which performed similar functions to those of Windows Explorer (but without the GUI and usually in batch processing mode) - adding, renaming or deleting new elements and reporting all the contents of a specified element. However, unlike in many other systems, these levels are not actual directories but just a naming convention (like the original Macintosh File System, where folder hierarchy was an illusion maintained by the Finder). TSO supports a default prefix for files (similar to a "current directory" concept), and RACF supports setting up access controls based on filename patterns, analogous to access controls on directories on other platforms.

As with other members of the OS family, MVS' data sets were record-oriented. MVS inherited three main types from its predecessors:

Sequential data sets were normally read one record at a time from beginning to end.
In BDAM (direct access) data sets, the application program had to specify the physical location of the data it wanted to access (usually by specifying the offset from the start of the data set).
In ISAM data sets a specified section of each record was defined as a key which could be used as a key to look up specific records. The key quite often consisted of multiple fields but these had to be contiguous and in the right order; and key values had to be unique. Hence an IBM ISAM file could have only one key, equivalent to the primary key of a relational database table; ISAM could not support foreign keys.

Sequential and ISAM datasets could store either fixed-length or variable length records, and all types could occupy more than one disk volume.

All of these are based on the VTOC disk structure.
Early IBM database management systems used various combinations of ISAM and BDAM datasets - usually BDAM for the actual data storage and ISAM for indexes.

In the early 1970s IBM's virtual memory operating systems introduced a new file management component, VSAM, which provided similar facilities:

Entry-Sequenced Datasets (ESDS) provided facilities similar to those of both sequential and BDAM datasets, since they could be read either from start to finish or directly by specifying an offset from the start.
Key-Sequenced Datasets (KSDS) were a major upgrade from ISAM: they allowed secondary keys with non-unique values and keys formed by concatenating non-contiguous fields in any order; they greatly reduced the performance problems caused by overflow [disambiguation needed] records in ISAM; and they greatly reduced the risk that a software or hardware failure in the middle of an index update might corrupt the index.

These VSAM formats became the basis of IBM's database management systems, IMS/VS and DB2 - usually ESDS for the actual data storage and KSDS for indexes.

VSAM also included a catalog component which was used for MVS' master catalog.

Partitioned datasets (PDS) were sequential datasets which were subdivided into "members" which could be processed as sequential files in their own right. The most important use of PDS was for program libraries - system administrators used the main PDS as a way to allocate disk space to a project and the project team then created and edited the members.

Generation Data Groups (GDGs) were originally designed to support grandfather-father-son backup procedures - if a file was modified, the changed version became the new "son", the previous "son" became the "father", the previous "father" became the "grandfather" and the previous "grandfather" was deleted. But one could set up GDGs with a lot more than 3 generations and some applications used GDGs to collect data from several sources and feed the information to one program - each collecting program created a new generation of the file and the final program read the whole group as a single sequential file (by not specifying a generation in the JCL).

Modern versions of MVS (i.e. z/OS) also support POSIX-compatible "slash" filesystems along with facilities for integrating the two filesystems. That is, the OS can make an MVS dataset appear as a file to a POSIX program or subsystem. These newer filesystems include Hierarchical File System (HFS) (not to be confused with Apple's Hierarchical File System) and zFS (not to be confused with Sun's ZFS).


History and modernity
MVS is no longer supported by IBM. In fact, in 2007, IBM phased out support for the releases of z/OS that supported 31-bit hardware. Only the 64-bit z/OS versions are still supported. Of course, z/OS continues to support running older 24-bit and 31-bit MVS applications alongside just-written 64-bit code.


Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/MVS




9. Sistem Operasi NetBSD

Sejarah BSD (Berkeley Software Distribution)

Berkeley Software Distribution (BSD) pertama kali dibangun dan dikembangkan oleh Computer System Research Group (CSRG) di University of California at Berkeley (UCB), BSD pertama kali keluar pada akhir 1977 sebagai paket tambahan dan patch dari AT&T UNIX varsi 6, yang mana waktu itu beroperasi pada mesin PDP-11 minicomputer.

BSD dibuat, dikembangkan, dan digunakan secara “Bebas” sebagai perlawanan terhadap lisensi UNIX yang dimiliki oleh AT&T dan oleh karena itu BSD mempunyai lisensi tersendiri yang memungkinkan setiap orang bebas melakukan pengembangan, dan menggunakan kode sumber BSD. Pada tahun 1993, versi 4.4BSD dirilis sebagai sebuah Sistem Operasi yang utuh.

Semenjak CSRG tidak lagi aktif, beberapa turunan 4.4BSD muncul, dan beberapa diantaranya menjadi produk komersial.


BSD/OS
Berkeley Software Design, Inc., didirikan oleh beberapa pendiri awal developer CSRG sebagai kelanjutan dari pengembangan BSD dalam sisi komersial. BSD/OS telah mendukung untuk banyak platform, seperti i386 dan sparc, yang biasanya dipasarkan dengan memasukkan beberapa applikasi Internet.

Pada tahun 2000, BSDI bergabung dengan Walnut Creek CDROM, sebuah perusahaan yang secara finansial mendukung juga OS FreeBSD . BSD/OS akan dilanjutkan sebagai sebuah produk yang terpisah, namun seperti yang diharapkan, BSD/OS dan FreeBSd Sumber bebas akan digabungkan.

FreeBSD
FreeBSD mengoptimalkan penggunaan platform PC. FreeBSD menyediakan kemudahan installasi dan dukungan yang luas terhadap perangkat keras PC. FreeBSD mendukung arsitektur i386 dan alpha, dan pengembangan FreeBSD pada beberapa platform juga telah dilakukan. FreeBSD juga digunakan pada server-server yang memiliki traffic dan kinerja yang cukup tinggi untuk service WWW dan FTP seperti www.yahoo.com dan ftp.cdrom.com.

NetBSD
NetBSD memfokuskan pengembangan pada penyediaan sistem operasi untuk banyak platforms, dari sebuah palmtop sampai server alpha yang besar. NetBSD berjalan pada hampir semua mesin dimana orang menginginkan UNIX sebagai sistem operasinya.

OpenBSD
OpenBSD memfokuskan pengembangan pada keamanan dan cryptography. Proyek pengembangan ini terpisah dari proyek NetBSD pada tahun 1995 sebagai akibat perselisihpahaman antara Theo de Raadt dengan NetBSD core team lainnya. OpenBSD saat ini setidaknya telah mendukung lebih dari 10 platforms, dengan beberapa proses pengembangan lebih terstruktur. Tim OpenBSD juga telah menghasilkan sebuah applikasi OpenSSH , sebuah implementasi untuk memenuhi kebutuhan Secure Shell untuk pekerjaan secara remote.

Lalu, seberapa besar perbedaan FreeBSD , NetBSD , dan OpenBSD? Secara praktis, tidak banyak bedanya. Namun dari ketiganya justru berbeda jauh jika dibandingkan dengan distribusi Linux, yang mungkin bisa dipersempit dari sisi sudut pandang pengguna, dan sysadmin. Dan dari ketiga distribusi BSD tersebut terdapat sharing source code antar proyek dengan memfasilitasi lisensi yang sama.


10. Sistem Operasi Netware

Sistem operasi Novell adalah system operasi yang berpaket pada jaringan. (NOS) Networking Operating System.

Sebelum Microsoft mempelajari jaringan dan internet perusahaan membagi sumber daya untuk berkas dan printer berdasarkan system operasi Novell Netware dan protocol berkaitan.

Protokol banyak digunakan dan diintegrasikan dengan dukungan dari TCP Transmision Control Protocol)/IP ( Internet Protocol ). Internet Protokol (IP) yaitu untuk memfasilitasisasi pertukaran datagram dimana datagram tersebut adalah tata kerja dengan mengirimkan data kesebuah remote host yang disebut routing dan paket yang dikirim keuntungan utama dari IP adalah mengubah jaringan yang tidak sejenis menjadi jaringan yang homogen inilah yang disebut sebagai Internetworking.

IP juga membutuhkan sebuah perangkat keras dengan cara pengalamatan yang independent yaitu dengan memberikan tiap host sebuah dengan 32 bit nomor yang disebut alamat IP.Alamat IP biasa ditulis dengan 4 buah angka decimal , 1 untuk tiap 8 bit yang dipisahkan dengan koma.Sedangkan TCP (Transmision Control Protocol) menciptakan layanan yang terpercaya diatas IP yaitu TCP menggunakan IP untuk memberikan ilusi dari koneksi sederhana antara 2 proses dan remote macine.


Sejarah

Pada akhir tahun 1970, perusahaan Xerox mengembangkan dan menerbitkan sebuah standar terbuka yang disebut Xerox Network Spesification ( XNS ). XNS inilah yang dijadikan Novell sebagai paket jaringan.

Novell Netware yang sudah merajai jaringan komputer sejak tahun delapan puluhan, mempunyai konsep menambah sistem yang ada (single user) menjadi suatu jaringan komputer, jadi istilah Network Operating System (NOS) memang betul-betul menunjukan bahwa Novell sangat serius dalam hal pengubahan PC yang tadinya hanya jalan sendiri, menjadi PC yang bisa disambung sampai tidak terbatas.


Perkembangan Novell

Perkembangan Novell dengan XNS yaitu standar yang menjelaskan mengenai seperangkat protocol yang didesain untuk internetworking terutama kegunaan lokal. Ada 2 protokol jaringan yang terlibat yaitu internet Datagram Protocol ( IDP ) dan (SPP ) Sequenced Packet Protokol.Datagram pada jaringan XNS diberikan alamat secara individual.

Dalam perkembanganya Novell menciptakan sedikit perubahan ke IDP dan SDP, dan menamakanya paket Pertukaran di internet atau IPX ( Internet Packet Echange dan pertukaran SPX yang berurut.


File System ( Sistem Berkas )

Sistem Operasi Novell menambahkan beberapa protocol baru yaitu netware Core Protocol (NCP), yang menyediakan kemampuan untuk sumber daya berkas dan printer melalui IPX dan SAP.SAP memungkinkan host dalam jaringan Novell untuk mengetahui persis host yang menyediakan masing-masing servis atau untuk pelayanan pengadaan pertukaran informasi.

Bersamaan dengan Netware Versi Novell juga memperkenalakan kemampuan yang disebut NDS ( Netware Directory Service ).Spesifikasi dan DNS tidak tersedia tanpa perjanjian, sebuah aturan yang mengekang pengembangan – pengembangan dukungan pelayanan gratis.Versi 22.0 yang memiliki dukungan terhadap NDS, dikembangkan dengan teknik terbalik dari protocol NDS. Protokol ini masih dalam tahap eksperimen.

Kita dapat menggunakan server bukan DNS dengan server netWere 4,dengan adanya mode emulasi biner atau ceidera yang mempnyai dukungan penuh terhadap NDS yang mendapatkan lisensi penuh dari novell,tapi penerapannya tidak gratis jadi kita tidak memiliki akses yang penuh ke kode sumbernya dan tidak akan dapat memperbanyak perangkat lunak tersebut.


Ciri-ciri
Berstruktur jaringan yaitu system operasinya cenderung perbaket pada jaringan memakai XNS.
Memgunakan IP Protokol IPX, yaitu yang berguna untuk merouting datagram IPX.
Datagram pada jaringan XNS diberikan alamat secara individual.
Skema pengelamatan menggunakan kombinasi dari 4 byte alamat jaringan IDp dan 6 byte alamat mode (alamat dari kartu jaringan


Kelebihan
Protokol jaringan SPP bermodifikasi dari IDP yang berbasiskan koneksi dan lebih terjamin.
Network Operating System (NOS) memang betul-betul menunjukan bahwa Novell sangat serius dalam hal pengubahan PC yang tadinya hanya jalan sendiri, menjadi PC yang bisa disambung sampai tidak terbatas.

Salah satu keunggulan Novell Netware yaitu Novell Directory Services (NDS) yang sangat mudah dikembangkan, terutama untuk penambahan atribut baru dari setiap data

Novell yang berkonsentrasi pada file server dan print server, sementara untuk aplikasi lainnya kita membutuhkan Netware Loadable Modules (NLM), hingga setiap kali kita ingin membuat suatu aplikasi, kita selalu harus memasukan NLM yang biasanya dikembangkan oleh perusahaan lain.

Novell Netware mengambil pendekatan dimana setiap terminal dapat menerima dan mengirim informasi domain-nya

Penanganan direktori yang berdasarkan satu root merupakan pendekatan yang sangat effisien bagi sistem komputer yang sangat banyak. Cara ini sudah ditempuh oleh sistem Internet, dimana berbagai macam server yang ditempatkan di posisi yang berbeda (atau bahkan negara yang berbeda) bisa saling mengisi informasi dan dianggap sebagai satu kesatuan. Novell dengan Novell Directory Services-nya sudah menerapkan cara ini dengan mengambil sistem dari Banyan (X.500)

Novell GroupWise dan ManageWise menyatakan bahwa sudah 160 perusahaan menggunakan dan berniat untuk menerapkan sistem NDS(Novell Directory Services ) di dalamnya, tetapi perusahaan-perusahaan pengelola database yang besar seperti Lotus, Oracle.

Kekurangan
Protokol jaringan IDP menyediakan pengiriman datagram yang tidak terjamin dan tanpa koneksi dari 1 host ke host.
Dengan paket Windows NT 4.0, kita tidak perlu lagi membeli software tambahan apapun untuk menjalankan jaringan komputer yang sedang atau akan dibuat , sementara dengan Novell, kita masih perlu membeli Microsoft Windows NT untuk menjalankannya, kecuali jika sistemnya masih menggunakan DOS. Kemudian, dalam pengembangan aplikasinya, pemakai Novell Netware masih harus banyak ber-eksperimen untuk memasangnya secara baik, sementara dengan Windows NT, aplikasinya semua sudah tersedia dengan baik, cukup satu paket Microsoft Office yang secara de facto tidak akan mengalami kesulitan jika dijalankan dalam satu sistem yang sama Microsoft Windows.

Hardware yang dibutuhkan untuk menjalankannya
Dengan Migrate Novell Netware Server yang sudah lama ke hardware yang lebih bagus beserta Linux Mandrake 9.1 sebagai Operasi Sistem.
Minimal PC Pentium II dengan RAM 128 MB dan HD 20 GB
Semua aplikasi yang tadinya terhubung ke Novell Netware Server, bisa berjalan sempurna setelah dihubungkan ke Mandrake 9.1
Supaya Aplikasi Netware bisa dijalankan memakai Netware Emulator atau yg umum di sebut Mars-nwe.( sebuah perangkat yang mendukung aplikasi netware) .

Keamanan terhadap malware (virus)

Novell mempunyai security manager dimana prinsisnya menggabungkan firewall,VPN, Intrusion Detection dan URL-Filter yang di manage menggunakan software Appliance yang mudah digunakan.

6 Fully integrated Security Application:

Firewall Protection
Yang mengontrol arus, trafik berdasarkan ports,protocols, sources dan destination.
Virtual Private Network ( VPN ) gateway
Meniadakan biaya extra untuk sambungan dedikasi leased lines bagi pengguna jarak jauh ( remote user )
Intrusion protection
Mendeteksi dan atau memblokir serangan attacks ke dalam jaringan dan memberi kewenangan kepada administrator untuk membatasi aktifitas pengguna seperti instant messaging chat dan peer to peer networks.

Pendukung lainnya:

Virus protection Scan
Scans menyediakan lebih dari 100 ribu lebih jenis virus signatures menggunkan multiple methods termasuk signature checking dan heuristics.
Spam Protection
Membendung, mengkarantina spam yang dicurigai menggunakan aturan rules, patterns dan thresholds yang dapat diseleksi.
Content Filtering
Menghindari akses ke wevsite yang tidak diinginkan menggunakan kebijakan access ( akses policies ) yang dapat dikostomisasi untuk setiap user atau group pengguna.


Berikut ini istilah yang ada pada Netware

SYSTEM
Directory yang berisi program file-file pembentuk operating system dan program cadangan untuk supervisor.

PUBLIC
Directory yang berisi program file-file utility, user dapat melihat daftar filenya dan melaksanakan tetapi tidak dapat menulis dan menghapus file kecuali diberi kuasa oleh supervisor.

LOGIN
Directory yang berisi file-file untuk masuk ke dalam sistem Netware. Direktori ini juga berisi boot file jika menggunakan BOOT ROM pada workstation.

HOME
Directory yang disediakan untuk setiap user yang digunakan untuk menyimpan data dalam server Netware. Setiap user bebas menggunakan home directory-nya, home directory seperti lokal disk space user tersebut.

MAIL
Directory MAIL berisi subdirectory yang merupakan nomor ID dari user, yang berisi login script user dan konfigurasi print job. Setiap user mempunyai directory sendiri pada directory ini.

ETC
Directory yang berisi software-software yang diinstal pada server Netware dan setiap user dapat menggunakan software tersebut.bila diberi kuasa oleh supervisor.


PEMBERIAN HAK

Hak (RIGHTS) yang terdapat pada Netware 3.12 adalah :

SUPERVISORY (S)
Memberikan user hak penuh terhadap directory, subdirectory dan file-file-nya.
READ (R)
Hak untuk membuka dan membaca file.
WRITE (W)
Hak untuk membuka dan memodifikasi file.
CREATE (C)
Mengizinkan user untuk membuat file dan subdirectory dalam suatu directory.
ERASE (E)
Mengizinkan user untuk menghapus file, subdirectory dalam suatu directory.
MODIFY (M)
Memberikan hak pada user untuk merubah attribute dari file, subdirectory dan directory.
FILE SCAN (F)
Hak untuk melihat daftar file dalam directory.
ACCESS CONTROL (A)
Mengizinkan user untuk merubah trustee assignment dan inherited rights mask.pada file, subdirectory dan directory.

ATRIBUTE DIRECTORY

Atribute Directory pada Netware terdiri dari :

SYSTEM (Sy)
Menyebabkan nama directory tak terlihat dengan perintah DIR dari DOS kecuali perintah NDIR dan user tersebut mempunyai trustee FILE SCAN.

HIDDEN (H)
Menyebabkan suatu directory tidak terlihat dengan perintah DIR kecuali dengan NDIR.

PURGE (P)
Atribut ini menyebabkan berkas file dalam directory yang dihapus tidak bisa diselamatkan atau dikembalikan dengan instruksi SALVAGE.

DELETEINHIBIT (D)
Atribut ini mencegah user untuk menghapus directory, kecuali bila diberi hak ERASE dan MODIFY baru bisa menghapus directory tersebut.

RENAMEINHIBIT (R)
Atribut ini mencegah user untuk mengganti nama directory, kecuali user diberi hak MODIFY baru bisa mengganti nama directory tersebut.

ATRIBUTE FILE

Atribute File pada Netware terdiri dari :

SYSTEM (Sy)
Atribut ini identik dengan HIDDEN file tetapi digunakan pada system file yang berada pada directory SYS:=/SYSTEM.

HIDDEN (H)
Menyebabkan suatu file tidak terlihat dengan perintah DIR kecuali dengan NDIR.

READ ONLY (Ro)
Menyebabkan file hanya bisa dibaca tidak bisa dirubah atau di-rename kecuali diberi hak WRITE dan ERASE.

READ WRITE (Rw)
Merupakan atribut dimana user dapat membaca, merubah dan menyimpan suatu file.

SHAREABLE (S)
Atribut ini membolehkan user secara bersamaan mengakses suatu file .


EXECUTE ONLY (X)
Atribute ini menyebabkan file hanya bisa dijalankan dan tidak bisa .di-copy atau di-delete.

TRANSACTION TRACKING SYSTEM (T)
Atribute ini digunakan untuk menghindari terjadinya corrupt.

INDEX (I)
Atribute ini menyebabkan Netware memberikan special FAT, untuk mempercepat proses akses file, umumnya digunakan untuk file yang lebih besar dari 10 Mb.

ARCHIEVE (A)
Melindungi file terhadap kehilangan apabila file yang asli terhapus atau rusak.

PERINTAH-PERINTAH DASAR NOVELL NETWARE

LOGIN
Untuk mengakses file server atau masuk ke file server
Syntax : LOGIN [file server] / [login_name] [script_parameter]
Option :
File server : nama server-nya
Login_name : nama user yang hendak masuk

Contoh :
LOGIN NW312/USER01
User01 login ke dalam server yang namanya NW312
Jika hanya mempunyai satu server saja cukup ketik LOGIN USER01


LOGOUT
Untuk keluar dari file server
Syntax : LOGOUT [file server]
Option :
File server : nama server-nya
Contoh :
LOGOUT User01
Jika Anda login pada server NW312 maka setelah intruksi tersebut, Anda akan kembali ke server default yaitu NW312


SETPASS
Untuk merubah password jika user tersebut diberikan hak pada file ini
Contoh :
SETPASS
Enter new password for NW312/USER01 :
Retype new password for NW312/USER01 :
The password for NW312/USER01 has been changed
(selama Anda mengetik password tidak terlihat di monitor)


WHOAMI
Melihat informasi tentang user
Syntax :
WHOAMI [file server] [option]
Option :
/Security : melihat security equivalent
/Group : melihat nama group dimana user sebagai anggotanya
/Rights : melihat hak akses user
/Object : melihat object user
/Workgroup : menampilkan nama manajer grup
/SYstem : menampilkan informasi system
/All : menampilkan semua informasi
Contoh :
WHOAMI /A


USERLIST
Menampilkan nomor hubungan, nama user, network address, node address dan waktu login dari user yang bekerja pada jaringan
Syntax : USERLIST [file server name] / [name] [option]
Option :
File server : nama server
Name : nama user
Option :
/A : menampilkan network address
/O : menampilkan informasi object
/C : menampilkan informasi per halaman layar
Contoh :
USERLIST /C


LISTDIR
Menampilkan informasi suatu directory dan subdirectory
Syntax :
LISTDIR [path] [option]
Option :
/Rights : menampilkan hak akses
/Effective rights : menampilkan hak akses efektif
/Date or /Time : menampilkan tanggal atau waktu pembuatan directory
/Subdirectories : menampilkan subdirectory sampai tingkat terbawah
/All : menampilkan seluruh informasi

Contoh :
LISTDIR SYS:PUBLIC


NDIR
Menampilkan informasi directory dan file
Syntax : NDIR [path]
Contoh :
NDIR SYS:HOME\USER01
PEMBUATAN DIRECTORY
MD : membuat directory
RD : menghapus directory
CD : pindah ke suatu directory
Contoh :
MD LATIHAN, CD LATIHAN, RD LATIHAN


FLAGDIR
Menampilkan atau merubah atribut directory
Syntax :
FLAG [path] [flaglist]
Option :
Path : directory yang hendak dilihat atau dirubah atribut filenya
Flaglist : lihat atribut directory
Contoh :
FLAGDIR SYS:HOME\USER01\LATIHAN1
FLAGDIR SYS:HOME\USER01\LATIHAN1 H
(merubah atribut directory LATIHAN1 menjadi HIDDEN)


FLAG
Menampilkan atau merubah atribut file
Syntax :
FLAG [path] [flaglist]
Option :
Flaglist : lihat atribut file
Contoh :
FLAG SYS:HOME\USER01\LATIHAN1\BIODATA.TXT
(melihat atribut file BIODATA.TXT
FLAG SYS:HOME\USER01\LATIHAN1\BIODATA +RO +H
(merubah atribut file BIODATA.TXT menjadi READ ONLY dan HIDDEN)
FLAG SYS:HOME\USER01\LATIHAN1\BIODATA -H
(menghapus atribut HIDDEN pada file BIODATA.TXT)


SEND
Mengirim berita pendek dari workstation Anda ke user, group atau console file server
Syntax :
SEND “message text” TO destination
Contoh :
SEND “Rapat dimulai pukul 15.00” TO USER01, USER03
SEND “Rapat dimulai pukul 15.00” TO EVERYONE
(mengirim pesan kepada group EVERYONE)


GRANT
Memberikan trustee assignment pada user atau group. Untuk dapat memberikan hak akses tersebut, Anda harus mempunyai hak Access Control
Syntax :
GRANT [rightlist] FOR [path] TO [user / group]
Option :
Rightlist : lihat hak (RIGHTS )
Contoh :
GRANT R W C F FOR G: TO USER04
GRANT M A FOR SYS:\HOME\USER01\LATIHAN1 TO USER07
TLIST
Melihat trustee directory atau file pada user atau group.
Syntax :
TLIST [path] [user / group]
Contoh :
TLIST SYS:HOME\USER01\LATIHAN1
(melihat trustee pada directory LATIHAN1)


REVOKE
Digunakan untuk menghapus hak akses file atau directory yang diberikan kepada user atau group. Untuk dapat memberikan hak akses tersebut, Anda harus mempunyai hak Access Control
Syntax :
REVOKE [rightlist] FOR [path] FROM [user / group]
Option :
Rightlist : lihat hak (RIGHTS )
Contoh :
REVOKE R W C F FOR G: FROM USER04
REVOKE M A FOR SYS:\HOME\USER01\LATIHAN1 FROM USER07


REMOVE
Digunakan untuk menghapus trustee directory user atau group sehingga tidak mempunyai hak trustee directory assignment terhadap suatu directory atau subdirectory
Syntax :
REMOVE [user/group] FROM [path]
Contoh :
REMOVE USER04 FROM G:
REMOVE USER07 FROM SYS:\HOME\USER01\LATIHAN1

Sumber :
http://www.smkbatikpwr.net/download/kuliah/presentasi/Presentasi%20SO%20mahasiswa%201/Novell.ppt

http://f4bregaz.blogspot.com/2008/10/network-operating-system-novell-netware.html



11. Sistem Operasi AIX (Advanced Interactive eXecutive)

AIX (singkatan dari Advanced Interactive eXecutive) adalah sebuah versi sistem operasi UNIX yang dikembangkan oleh IBM untuk platform server dan workstation IBM RS/6000. Versi pertama dari AIX dibuat berbasiskan sistem operasi UNIX System V release 2. Sebelum dirilis kepada publik, singkatan AIX sebenarnya adalah Advanced IBM Unix. Versi terbarunya, versi 5L 5.3 mendukung hingga 64 CPU dan mampu mengakses Random access memory (RAM) hingga 2 terabyte. Sistem berkas JFS2 pun mendukung kapasitas partisi dan ukuran berkas maksimum melebihi 16 terabyte.

AIX versi 1, yang diperkenalkan pada tahun 1986 merupakan sebuah versi UNIX yang dibuat berbasiskan UNIX System V Release 3. Selanjutnya, IBM pun melakukan porting versi AIX tersebut agar dapat digunakan di atas platform RS/6000, sebagai AIX/6000, dan semenjak tahun 1989 AIX pun menjadi sistem operasi utama untuk RS/6000. Pada saat mengembangkan AIX, IBM dan INTERACTIVE Systems Corporation (yang dikontrak oleh IBM) juga menambahkan kode sumber dari UNIX BSD versi 4.2 dan BSD 4.3.

Arsitektur yang didukung

· AIX v1, mendukung PC IBM PS/2 Micro channel Architecture, dan IBM 6150 RT.
· AIX v2, mendukung seri sistem-sistem IBM 6150 RT.
· AIX v3, memperkenalkan dukungan terhadap arsitektur IBM POWER.
· AIX v4, memperkenalkan dukungan terhadap arsitektur IBM PowerPC dan bus PCI.
· AIX v5, memperkenalkan dukungan terhadap arsitektur Intel IA-64 (meskipun AIX yang ditujukan untuk Intel Itanium tidak pernah dirilis untuk publik dan hanya versi beta saja)
§ AIX v5.1, memperkenalkan dukungan terhadap fitur Logical Partitioning yang terdapat di dalam arsitektur POWER4, dan merupakan versi terakhir yang mendukung bus MCA.
§ AIX v5.2, memperkenalkan dukungan terhadap server blade JS20 yang berbasis IBM PowerPC 970.
§ AIX v5.3, memperkelkan dukungan terhadap fitur MicroPartitioning yang dimiliki oleh POWER5.
· AIX v6.1 (beta), memperkenalkan dukungan terhadap Partition mobility yang dimiliki oleh arsitektur POWER5 (diumumkan pada tanggal 22 Mei 2007).

Versi dan tahun dari AIX Operating System

Tahun
Versi
1986
AIX 1
1987
AIX 2
1989
AIX 3
1990
AIX 3.1
1993 Sept.
AIX 3.2.5
1993
AIX 4.0
1994 July
AIX 4.1
1994 Oct.
AIX 4.1.1, pertama kali dipakai di CDE desktop sebagai AIX window desktop
1994
AIX 4.1.2
1995, June
AIX 4.1.3, berisi sebagian CDE 1.0
1995, Oct.
AIX 4.1.4, maksimal file 2 GByte and 2 GByte RAM, mendukung file system hingga 64 GByte
1996
AIX 4.1.5, maksimal file 2 GByte and 2 GByte RAM, mendukung file system hingga 64 GByte
1996, Oct.
AIX 4.2, mendukung penuh CDE 1.0, maksimal file 64 GByte and 4 GByte RAM, mendukung file system hingga 128 GByte
1994
AIX 4.2.5, BSI E3/F-C2 Security Certification
1997, Oct.
AIX 4.3, BSI E3/F-C2 Security Certification
1998, April
AIX 4.3.1, Certification B1/EST-X Version 2.0.1, maksimal file 64 GByte and 16 GByte RAM, mendukung file system sampai 1 TByte
1998, Oct.
AIX 4.3.2, maksimal file 64 GByte and 32 GByte RAM
1999, Sept.
AIX 4.3.3, maksimal file 64 GByte and 96 GByte RAM, mendukung file system sampai 1 TByte
2000
AIX 5L
2001 May
AIX 5L 5.1, up to 32 processors and 512 GByte RAM
2002 Oct.
AIX 5L 5.2, up to 32 processors and 1024 GByte RAM
2004 Aug.
AIX 5L 5.3, up to 64 processors and 2048 GByte RAM
2007 Juli
AIX 6 OpenBeta
2007 Nov
AIX 6.1
2010
AIX 7 masih direncanakan



12. Sistem Operasi AmigaOS

AmigaOS adalah sistem operasi asli utama dari PC Amiga. Sistem ini pertama dikembangkan oleh Commodore International, dan awal diperkenalkan pada 1985, yaitu Amiga 1000. Sistem ini berjalan pada seri Motorola 68k dari mikroprosesor 16-bit dan 32-bit, kecuali untuk AmigaOS 4 berjalan pada mikroprosesor PowerPC. Di puncak kernel preemptive multitasking yakni Exec, ia melibatkan suatu abstraksi perangkat keras unik Amiga.

· Sistem operasi disket yang disebut AmigaDOS.
· Sistem berjendela API disebut Intuition.
· Sistem antarmuka pengguna grafis disebut Workbench.
· Command Line Interface disebut AmigaShell tersedia dan menyatu dengan sistem. GUI dan CLI saling melengkapi dan berbagi kelebihannya.

Pemegang hak paten Amiga saat ini adalah Amiga Inc. Mereka mengambil alih AmigaOS 4, tetapi tidak mengembangkannya sendirian, sebagai gantinya diserahkan kepada Hyperion Entertainment. Pada 26 Desember 2006, Amiga Inc menghentikan ijin Hyperion untuk meneruskan pengembangan AmigaOS 4. Kepemilikan AmigaOS (khususnya 4.0) masih menyisakan kontroversi.

AmigaOS dapat dibagi ke dalam dua bagian: Kickstart (tersimpan dalam ROM) dan Workbench Disk. Versi Kickstart dan Workbench biasa dirilis bersamaan, untuk digunakan bersama-sama pula. Workbench 3.5, adalah rilis pertama sejak Commodore International menghentikan pengembangannya, AmigaOS sekarang hanya menjadi perangkat lunak saja, yang distandarkan pada Kickstart versi 3.1 di dalam ROM.


Berikut adalah beberapa komponen dari Amiga OS:

Kickstart

Kickstart adalah ROM bootstrap. Kickstart mengandung kode yang diperlukan untuk booting perangkat keras Amiga standar dan banyak komponen inti AmigaOS. Fungsi Kickstart sebanding dengan BIOS ditambah kernel Windows utama di dalam IBM PC compatible. Tetapi, Kickstart memberikan fungsi yang lebih banyak pada saat boot daripada yang sejenis yang diharapkan di PC Kickstart berisi banyak pasokan sistem operasi Amiga, seperti Exec, Intuition, inti AmigaDOS dan fungsionalitas untuk menggunakan perangkat keras perluasan Autoconfig. Artinya adalah Amiga yang dinyalakan sudah memiliki banyak bagian penting dari sistem operasi yang tersedia. Versi terbaru Kickstart berisi driver-driver untuk kontroler SCSI dan IDE, port PC card, dan beraneka perangkat keras lain yang terpaket di dalam Amiga.

Sewaktu start-up atau reset, Kickstart melakukan sejumlah pemeriksaan sistem dan diagnostik, kemudian menginisialisasi chipset Amiga dan beberapa komponen inti sistem operasi. Kemudian ia akan memeriksa perangkat-perangkat terhubung yang dibooting dan berupaya untuk membooting dari perangkat yang memiliki prioritas boot tertinggi. Jika tidak ada perangkat boot, maka layar akan menampilkan permintaan kepada pengguna untuk memasukkan sebuah disket boot yang biasanya berupa floppy disk.

Contoh gambar Amiga OS 1.x saat sistem baru mulai yang meminta pengguna untuk memasukkan floppy disk Workbench.


Workbench

Workbench adalah nama yang diberikan pada kedua system operasi yang tidak tersimpan dalam Kickstart (Workbench disk) yang merupakan tampilan asli dari komputer Amiga. Workbench tidak dapat digunakan untuk menjalankna aplikasi,sesungguhnya workbench dipakai untuk mengendalikan perangkat keras Amiga dan mengatur pemakaian memori dan resource komputer itu sendiri.


13. AtheOS Operating System

Atheos adalah sebuah software sistem operasi untuk komputer yang menggunakan basic x86. Saat pertama kali di luncurkan banyak yang menduga sistem operasi ini merupakan sebuah cloning dari sistem operasi AmigaOS. Sistem operasi ini sendiri tidak bertahan lama karena banyak ditinggalkan oleh penggunanya. Dan tidak di kembangkan lagi pengerjaannya, beberapa bulan kemudian sistem operasi ini diambil alih oleh Syllable operating system.

Sistem operasi ini pertama kali dibuat oleh seorang programer dari Norwegia bernama Kurt Skauen, sejak 1994 hingga memasuki awal tahun 2000-an. Atheos pertama kali di perkenalkan ke dunia pada bulan maret tahun 2000 di Usenet. Meskipun awalnya dilisensi-kan sebagai sebuah software gratis, Skauen lebih tertarik untuk menerima kontribusi dari publik daripada hanya sekedar software yang gratis dan proyek sistem operasi open-source. Meskipun pada akhirnya proyeknya dihentikan, tetapi karyanya ini membuat perusahaan software lain meluncurkan Syllable, yang kodenya berdasarkan dari sistem operasi AtheOS ini.



14. CP/M (Control Program/Monitor)

CP/M adalah sistem operasi pertama yang dibuat Gary Kildall dari Digital Research Inc sebagai konsultan Intel 8080/85 dan Zilog Z80 untuk mikrocomputer yang dapat menjalankan 1 proses saja pada 8 bit prosessor dan menggunakan memori tidak lebih dari 64 kbyte.Pada 1950 Kildall memiliki tugas untuk merancang dan mengembangkan bahasa yang disebut PL/M untuk chip 8080 dan digunakan sebagai bahasa pengembangan sistem. Saat itu Intel merancang sistem komputer menggunakan 8080.

Rencana untuk dipergunakan Gary memakai 8080 emulator Intel dapat berjalan di PDP-10 minikomputer mereka yang besar. Tetapi Gary harus bekerja secara langsung pada prosessor 8080 tersebut. Dilain sisi dikarenakan juga bekerja pada mesinnya sendiri di rumah, maka dia tidak dapat menghindari perjalanan 50 mil ke Intel tiap hari. Pada saat Intel telah menyelesaikan 8080 komputer Intel dengan sebutan "Intellec-8", tetapi prosessor ini tidak memiliki software atau tempat penyimpanan yang diberikan. Maka Kildall menggunakan test floppy drive free dari Shugart Associates yang digabungkan ke Intellec-8 dengan rancangan teman Kildall bernama John Torode, dan menulis sistem operasi primitif yang disebut CP/M.CP/M dikembangkan pada Intel 8080 emulator menggunakan operasi sistem DEC'S TOPS-10.

Jadi secara alami, banyak bagian dari CP/M terinspirasi dari operasi sistem ini. Termasuk 8 karakter filename dengan 3 karakter extension yang digunakan tiap MS-DOS/Windows 3.X. Pengembangan dan debug operasi Sistem ini merupakan pekerjaan yang memakan banyak waktu. Pada akhir 1975 Kildall menyelesaikan CP/M versi 1.0 yang dijalankan pada PL/M, akan tetapi Intel saat itu sudah tidak tertarik lagi dengan bahasa pengembangan sistem itu, dilihat tidak memiliki potensi untuk pemasaran.

Tahun 1976, Perkembangan dunia bergerak cepat. Intel sibuk menjual 8080 chips ke banyak perusahaan komputer kecil dan perusahaan berkembang yang tidak melepaskan kesempatan memasukkan bisnis software 1 bit. Banyak perusahaan yang tidak mempunyai waktu untuk menulis sistem operasi mereka sebagai pionir pertama di lapangan. Perusahaan bernama IMSAI membuat 8080-based sistem yang sangat sukses. Mereka baru memulai memarketkan floppy disk sistem dan memerlukan beberapa software untuk digunakan secara cepat. Mereka mengetahui tentang Kildall dan CP/M nya sehingga menghubunginya.IMSAI menginginkan CP/M dan Kildall ingin menjualnya, tetapi terdapat masalah dalam penulisan CP/M yang hanya dapat digunakan pada standar IBM-compatable soft-sectored floppy disks. IMSAI memiliki perbedaan dalam standar tersebut.

Pada poin ini banyak -programmer umumnya dengan mudah mengganti operasi sistemnya dengan format yang berbeda untuk menjualnya. Tetapi Gary Kildall mempunyai ide yang lebih baik, yaitu dengan memisahkan bagian dari CP/M versi 1 dengan format yang spesifik ke disket-disket dan meletakkannya ke modul yang terpisah yang disebut BIOS (for Basic Input/Output System). Dengan cara itu sistem dapat dengan mudah diadaptasi dengan perangkat-perangkat baru tanpa harus menulis ulang atau merivisi isi kompleks pada software.
Kildall memutuskan memperbaikinya walau memerlukan banyak waktu. CP/M menjadi cross-platform pertama pada operasi sistem. Peranti-peranti baru memerlukan untuk tidak menulis software mereka sendiri, mereka tidak sanggup membeli CP/M dan mengadaptasikannya ke peranti yang unik. Selanjutnya dikarenakan CP/M beroperasi sama dengan tiap 8080-based komputer, pengembangan software lainnya beradaptasi dengan produk software mereka untuk tiap mesin baru yang mereka dapat tulis agar kompatibel dengan CP/M yang akan mengatur detailnya untuk Input Output.

Pada 1978 CP/M 2.2 telah menjadi dekat dengan landasan 8080 dan Z80 mikroprosessor. lebih dari 500.000 komputer terjual dengan CP/M sebagai operasi sistemnya, Tahun 1980 CP/M mendominasi dunia mikrokomputer.Pada 1981, generasi baru dari Intel microprosessor meningkat. 8086 dan 8088 16 bit chips yang mana dapat mengalokasikan 1 Mbyte memori. DigitalResearch mengfokuskan ke 16 bit chip dengan versi CP/M-86, tetapi bukan prioritas utama saat itu.IBM merencanakan memasuki market mikrokomputer dengan serius tahun 1981 dan Komputer Raksasa memiliki prioritas sendiri, merupakan pengeluaran besar dan marketing power untuk membackup mereka. IBM memilih 8088 chip baru sebagai inti dari PC baru mereka, dan tentu memerlukan operasi sistem untuk menjalankannya. Daripada menulis operasi sistem sendiri dengan mesin baru, waktu dan permintaan pemasaran yang telah ada, mengarahkan mereka ke pintu Digital Research untuk lisensi CP/M menjadi IBM-PC.

Kesohoran Gary Kildall membuat dia tidak ada ditempat ketika IBM menghubunginya.Konfrontasi dengan pemalsuan kode oleh IBM tanpa persetujuan membuat Kildall menolak bekerja sama. IBM menganggapnya sebagai sikap arogan.Ditengah keputusasaan IBM, akhirnya IBM memesan sistem operasi kepada BIll Gates (Microsoft dianggap telah dapat mensukseskan Apple II).

Mental broker BIll Gates terusik di sini, dimana Microsoft pada waktu itu belum berpikiran untuk mengembangkan Sistem Operasi, akhirnya dapat memperoleh sebuah sistem operasi yang dibelinya seharga $60.000 dari Tim Paterson. Sistem operasi ini akhirnya diberi label MS-DOS, dan diberikan kepada IBM, dengan syarat Microsoft dapat memberikan lisensi MS-DOS ke pabrik yang lain. Produksi Massal PC IBM, ternyata menggelembungkan kepopuleran MS-DOS dan memberikan jalan kekayaan bagi Bill Gates.Ketika Digital Research mengumumkan CP/M 3.0, dengan fitur yang lebih setelah versi 2.2. Upgrade hanya untuk 8080/Z80 sistem yang mana tidak banyak lagi dilihat karena munculnya mikrokomputer (PC) secara umum.Seperti hantu dari masa lalu, cukup familiar A> prompt echo di MS-DOS prompt, yang mana tetap bagian dari Windows dan OS/2 DOS. Masih menjadi rumor bahwa kode asli MS-DOS 1.0 adalah copy-an CP/M.


15. Sistem Operasi Darwin

DarwinOS adalah bagian penting open-source operating system baru Apple, Mac OS X. Darwin mengimplementasikan kepribadian 4.4BSD dan userland pada sebuah mikrokernel Mach, dengan FreeBSD sebagai referensi utama. Walaupun ditujukan pada platforn pps Apple, namun system ini juga sedang dikembangkan untuk platform i386. Varian BSD lainnya yang juga merupakan turunan 4.4BSD, menggunakan lisensi distribusi BSD yang menyediakan kode sumber secara bebas.
16. Debian Linux

Debian adalah sistem operasi berbasis kernel Linux. Debian termasuk salah satu sistem operasi Linux yang bebas untuk dipergunakan dengan menggunakan lisensi GNU. Debian adalah 'kernel independen', yaitu sistem operasi Debian dikembangkan murni tanpa mendasarkan pada sistem operasi yang telah ada. Debian pertama kali diperkenalkan oleh Ian Murdoch, seorang mahasiswa dari Universitas Purdue, Amerika Serikat, pada tanggal 16 Agustus 1993, Nama Debian berasal dari kombinasi nama mantan-kekasihnya Debra dan namanya Ian.

Proyek Debian tumbuh lambat pada awalnya dan merilis versi 0.9x di tahun 1994 dan 1995. Pengalihan arsitektur ke selain i386 dimulai ditahun 1995. Versi 1.x dimulai tahun 1996. Ditahun 1996, Bruce Perens menggantikan Ian Murdoch sebagai Pemimpin Proyek. Dalam tahun yang sama pengembang debian Ean Schuessler, berinisiatif untuk membentuk Debian Social Contract dan Debian Free Software Guidelines, memberikan standar dasar komitmen untuk pengembangan distribusi debian. Dia juga membentuk organisasi "Software in Public Interest" untuk menaungi debian secara legal dan hukum.

Di akhir tahun 2000, proyek debian melakukan perubahan dalam archive dan managemen rilis. Serta di tahun yang sama para pengembang memulai konferensi dan workshop tahunan "debconf". Di April 8, 2007, Debian GNU/Linux 4.0 di rilis dengan nama kode "Etch"


Perkembangannya di Indonesia

Sama seperti sistem operasi F/OSS (Free/Open Source Software) lainnya, di Indonesia perkembangan Debian berawal dari dunia kampus. Memanfaatkan jaringan internal kampus, tumbuh pengguna Debian.

Debian Etch's dengan GNOME desktop



Berikut ini ringkasan sejarah perkembangan
Sistem Operasi dari DOS, Windows sampai Linux

Mempelajari sejarah memang menarik, bahkan sekalipun itu hanya sejarah sistem operasi / operating system (OS) suatu komputer. Paling tidak dengan mempelajari sejarah sistem operasi komputer, wawasan kita bertambah luas dan tidak hanya berkutat pada satu sistem operasi saja.

Artikel ini akan menguraikan sejarah sistem operasi dari DOS, Mac, Windows, BSD, sampai Linux.

1980
QDOS : Tim Paterson dari Seattle Computer menulis QDOS yang dibuat dari OS terkenal pada masa itu, CP/M. QDOS (Quick and Dirty Operating System) dipasarkan oleh Seatle Computer dengan nama 86-DOS karena dirancang untuk prosesor Intel 8086.
Microsoft : Bill Gates dari Microsoft membeli lisensi QDOS dan menjualnya ke berbagai perusahaan komputer.

1981
PC DOS : IBM meluncurkan PC DOS yang dibeli dari Microsoft untuk komputernya yang berbasis prosesor Intel 8086.
MS DOS : Microsoft menggunakan nama MS DOS untuk OS ini jika dijual oleh perusahaan diluar IBM.

1983
MS DOS 2.0 : Versi 2.0 dari MS DOS diluncurkan pada komputer PC XT.

1984
System 1.0 : Apple meluncurkan Macintosh dengan OS yang diturunkan dari BSD UNIX. System 1.0 merupakan sistem operasi pertama yang telah berbasis grafis dan menggunakan mouse.
MS DOS 3.0 : Microsoft meluncurkan MS DOS 3.0 untuk PC AT yang menggunakan chip Intel 80286 dan yang mulai mendukung penggunaan hard disk lebih dari 10 MB.
MS DOS 3.1 : Microsoft meluncurkan MSDOS 3.1 yang memberikan dukungan untuk jaringan.

1985
MS Windows 1.0 : Microsoft memperkenalkan MSWindows, sistem operasi yang telah menyediakan lingkungan berbasis grafis (GUI) dan kemampuan multitasking. Sayangnya sistem operasi ini sangat buruk performanya dan tidak mampu menyamai kesuksesan Apple.
Novell Netware : Novell meluncurkan sistem operasi berbasis jaringan Netware 86 yang dibuat untuk prosesor Intel 8086.

1986
MS DOS 3.2 : Microsoft meluncurkan MS DOS 3.2 yang menambahkan dukungan untuk floppy 3.5 inch 720 KB.

1987
OS/2 : IBM memperkenalkan OS/2 yang telah berbasis grafis, sebagai calon pengganti IBM PC DOS.
MS DOS 3.3 : Microsoft meluncurkan MS DOS 3.3 yang merupakan versi paling populer dari MS DOS.
Windows 2.0 : Windows versi 2.0 diperkenalkan.
MINIX : Andrew S. Tanenbaum mengembangkan Minix, sistem operasi berbasis Unix yang ditujukan untuk pendidikan. MINIX nantinya menginspirasi pembuatan Linux.

1988
MS DOS 4.0 : Microsoft mengeluarkan MSDOS 4.0 dengan suasana grafis.
WWW : Proposal World Wide Web (WWW) oleh Tim BernersLee.

1989
NetWare/386 (juga dikenal sebagai versi 3) diluncurkan oleh Novell untuk prosesor Intel 80386.

1990
Perpisahan : Dua perusahaan raksasa berpisah, IBM berjalan dengan OS/2 dan Microsoft berkonsentrasi pada Windows.
Windows 3.0 : Microsoft meluncurkan Windows versi 3.0 yang mendapat sambutan cukup baik.
MSOffice : Microsoft membundel Word, Excel, dan PowerPoint untuk menyingkirkan saingannya seperti Lotus 123, Wordstar, Word Perfect dan Quattro.
DR DOS : Digital Research memperkenalkan DR DOS 5.0.

1991
Linux 0.01 : Mahasiswa Helsinki bernama Linus Torvalds mengembangkan OS berbasis Unix dari sistem operasi Minix yang diberi nama Linux.
MS DOS 5.0 : Microsoft meluncurkan MSDOS 5.0 dengan penambahan fasilitas full-screen editor, undelete, unformat dan Qbasic.

1992
Windows 3.1 : Microsoft meluncurkan Windows 3.1 dan kemudian Windows for Workgroups 3.11 di tahun berikutnya.
386 BSD : OS berbasis Open Source turunan dari BSD Unix didistribusikan oleh Bill Jolitz setelah meninggalkan Berkeley Software Design, Inc (BSDI). 386 BSD nantinya menjadi induk dari proyek Open Source BSD lainnya, seperti NetBSD, FreeBSD, dan OpenBSD.
Distro Linux : Linux didistribusikan dalam format distro yang merupakan gabungan dari OS plus program aplikasi. Distro pertama Linux dikenal sebagai SLS (Softlanding Linux System).

1993
Windows NT : Microsoft meluncurkan Windows NT, OS pertama berbasis grafis tanpa DOS didalamnya yang direncanakan untuk server jaringan.
Web Browser : NCSA memperkenalkan rilis pertama Mosaic, browser web untuk Internet.
MS DOS 6.0 : Microsoft memperkenalkan MSDOS 6.0 Upgrade, yang mencakup program kompresi harddisk DoubleSpace.
Slackware : Patrick Volkerding mendistribusikan Slackware Linux yang menjadi distro populer pertama di kalangan pengguna Linux.
Debian : Ian Murdock dari Free Software Foundation (FSF) membuat OS berbasis Linux dengan nama Debian.
MS DOS 6.2 : Microsoft meluncurkan MSDOS 6.2.
NetBSD : Proyek baru OS berbasis Open Source yang dikembangkan dari 386BSD dibuat dengan menggunakan nama NetBSD.
FreeBSD : Menyusul NetBSD, satu lagi proyek yang juga dikembangkan dari 386BSD dibuat dengan nama FreeBSD.

1994
Netscape : Internet meraih popularitas besar saat Netscape memperkenalkan Navigator sebagai browser Internet.
MSDOS 6.22 : Microsoft meluncurkan MSDOS 6.22 dengan program kompresi bernama DriveSpace. Ini merupakan versi terakhir dari MS DOS.
FreeDOS : Jim Hall, mahasiswa dari Universitas WisconsinRiver Falls Development mengembangkan FreeDOS. FreeDOS dibuat setelah Microsoft berniat menghentikan dukungannya untuk DOS dan menggantikannya dengan Windows 95.
SuSE : OS Linux versi Jerman dikembangkan oleh Software und System Entwicklung GmbH (SuSE) dan dibuat dari distro Linux pertama, SLS.
Red Hat : Marc Ewing memulai pembuatan distro Red Hat Linux.

1995
Windows 95 : Microsoft meluncurkan Windows 95 dengan lagu Start Me Up dari Rolling Stones dan terjual lebih dari 1 juta salinan dalam waktu 4 hari.
PC DOS 7 : IBM memperkenalkan PC DOS 7 yang terintegrasi dengan program populer pengkompres data Stacker dari Stac Electronics. Ini merupakan versi terakhir dari IBM PC DOS.
Windows CE : Versi pertama Windows CE diperkenalkan ke publik.
PalmOS : Palm menjadi populer dengan PalmOS untuk PDA.
OpenBSD : Theo de Raadt pencetus NetBSD mengembangkan OpenBSD.

1996
Windows NT 4.0 : Microsoft meluncurkan Windows NT versi 4.0

1997
Mac OS : Untuk pertama kalinya Apple memperkenalkan penggunaan nama Mac OS pada Mac OS 7.6.

1998
Windows 98 : Web browser Internet Explorer menjadi bagian penting dari Windows 98 dan berhasil menumbangkan dominasi Netscape Navigator.
Server Linux : Linux mendapat dukungan dari banyak perusahaan besar, seperti IBM, Sun Microsystem dan Hewlet Packard. Server berbasis Linux mulai banyak dipergunakan menggantikan server berbasis Windows NT.
Google : Search Engine terbaik hadir di Internet dan diketahui menggunakan Linux sebagai servernya.
Japan Goes Linux : TurboLinux diluncurkan di Jepang dan segera menjadi OS favorit di Asia, khususnya di Jepang, China dan Korea.
Mandrake : Gael Duval dari Brazil mengembangkan distro Mandrake yang diturunkan dari Red Hat.

1999
Support : Hewlett Packard mengumumkan layanan 24/7 untuk distro Caldera, Turbo Linux, Red Hat dan SuSE.
Corel Linux : Corel pembuat program Corel Draw, yang sebelumnya telah menyediakan Word Perfect versi Linux, ikut membuat OS berbasis Linux dengan nama Corel Linux dan yang nantinya beralih nama menjadi Xandros.

2000
Mac OS/X : Mac OS diganti dengan mesin berbasis BSD Unix dengan kernel yang disebut sebagai Mac OS/X.
Windows 2000: Microsoft meluncurkan Windows 2000 sebagai penerus Windows NT.
Windows Me : Microsoft meluncurkan Windows Me, versi terakhir dari Windows 95.
China Goes Linux : Red Flag Linux diluncurkan dari Republik Rakyat China.
Microsoft vs IBM : CEO Microsoft Steve Ballmer menyebut Linux sebagai kanker dalam sebuah interview dengan Chicago SunTimes. Di lain pihak, CEO IBM Louis Gartsner menyatakan dukungan pada Linux dengan menginvestasikan $ 1 milyar untuk pengembangan Linux.
2001
Windows XP : Microsoft memperkenalkan Windows XP.
Lindows: Michael Robertson, pendiri MP3.com, memulai pengembangan Lindows yang diturunkan dari Debian. Nantinya Lindows berganti nama menjadi Linspire karena adanya tuntutan perubahan nama oleh Microsoft.

2002
Open Office : Program perkantoran berbasis Open Source diluncurkan oleh Sun Microsystem.
OS Lokal : OS buatan anak negeri berbasis Linux mulai bermunculan, diantaranya Trustix Merdeka, WinBI, RimbaLinux, Komura.

2003
Windows 2003 : Microsoft meluncurkan Windows Server 2003.
Fedora : Redhat mengumumkan distro Fedora Core sebagai penggantinya. Nantinya ada beberapa distro lokal yang dibuat berbasiskan Fedora, seperti BlankOn 1.0 dan IGOS Nusantara.
Novell : Ximian, perusahaan pengembang software berbasis Linux dibeli oleh Novell, begitu juga halnya dengan SuSE yang diakuisisi oleh Novell.
LiveCD : Knoppix merupakan distro pertama Linux yang dikembangkan dengan konsep LiveCD yang bisa dipergunakan tanpa harus diinstal terlebih dahulu. Distro lokal yang dibuat dari Knoppix adalah Linux Sehat dan Waroeng IGOS.

2004
Ubuntu : Versi pertama Ubuntu diluncurkan dan didistribusikan ke seluruh dunia. Ada beberapa versi distro yang dikeluarkan, yaitu Ubuntu (berbasis Gnome), Kubuntu (berbasis KDE), Xubuntu (berbasis XFCE), dan Edubuntu (untuk pendidikan).

2005
Mandriva : Mandrake bergabung dengan Conectiva dan berganti nama menjadi Mandriva.

2006
Unbreakable Linux : Oracle ikut membuat distro berbasis Linux yang diturunkan dari Red Hat Enterprise.
CHIPLux : Distro lokal terus bermunculan di tahun ini, bahkan Majalah CHIP yang lebih banyak memberikan pembahasan tentang Windows juga tidak ketinggalan membuat distro Linux dengan nama CHIPLux, yang diturunkan dari distro lokal PC LINUX dari keluarga PCLinuxOS (varian Mandriva). CHIPLux merupakan distro lokal pertama yang didistribusikan dalam format DVD.

2007
Vista : Setelah tertunda untuk beberapa lama, Microsoft akhirnya meluncurkan Windows Vista. Windows Vista memperkenalkan fitur 3D Desktop dengan Aero Glass, SideBar, dan Flip 3D. Sayangnya semua keindahan ini harus dibayar mahal dengan kebutuhan spesifikasi komputer yang sangat tinggi.

2008
3D OS : Tidak seperti halnya Vista yang membutuhkan spesifikasi tinggi, 3D Desktop di Linux muncul dengan spesifikasi komputer yang sangat ringan. Era hadirnya teknologi 3D Desktop di Indonesia ditandai dengan hadirnya sistem operasi 3D OS yang dikembangkan oleh PC LINUX. Ada beberapa versi yang disediakan, yaitu versi 3D OS untuk pengguna umum serta versi distro warnet Linux dan game center Linux.

Baca Selengkapnya......